Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Bursa Saham Global Bergerak Positif, IHSG Menguat 35,26 Poin

Foto : ANTARA/Galih Pradipta

Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/9).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (4/10) pagi, menguat mengikuti pergerakan positif bursa saham global.

IHSG dibuka menguat 35,26 poin atau 0,5 persen ke posisi 7.044,98. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 6,88 poin atau 0,68 persen ke posisi 1.013,26.

"Untuk hari ini kami memperkirakan IHSG akan menguat, didukung oleh sentimen positif di regional yang didorong oleh kebijakan Inggris untuk mendorong perekonomian, serta ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang masih positif di kuartal III 2022," tulis Tim Riset Panin Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

Pada penutupan kemarin, bursa saham AS menguat. Hal itu didorong oleh koreksi yang dalam beberapa hari terakhir, yang menginformasikan valuasi indeks yang relatif atraktif.

Saat ini, investor masih akan mencermati rilis laporan keuangan pada kuartal III 2022, di mana pertumbuhan laba S&P 500 diperkirakan masih akan meningkat 6,1 persen (yoy).

Namun Howard Silverblatt, analis untuk indeks, memperkirakan estimasi itu terlalu tinggi dan melihat laba bersih diperkirakan akan turun 7 persen pada kuartal III 2022 sehingga hal itu akan memberikan tekanan untuk indeks.

Sementara itu, bursa saham Eropa kemarin ditutup menguat. Pasar mengalami penguatan setelah kemarin Inggris melakukan pemangkasan pajak dan melakukan pembelian obligasi, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Namun investor patut mencermati terkait dengan saham Credit Suisse, yang turun 9 persen pada awal pekan kemarin, karena kekhawatiran terkait dengan likuiditas dan permodalan bank tersebut, setelah kemarincredit default swapmengalami kenaikan yang signifikan.

Investor patut mencermati pula terkait dengan permasalahan rantai pasokan. Riset yang dikeluarkan oleh HSBC menyatakan adanyadeglobalisation wavedimana porsi penjualan luar negeri turun di bawah 50 persen pada 2021, level terendah dalam lima tahun terakhir.

Sedangkan bursa saham Asia pagi ini dibuka sebagian besar menguat. Investor secara umum merespon positif, kebijakan Inggris yang suportif. Namun investor patut mencermati tensi yang masih tinggi di Asia, setelah kemarin Korea Utara melakukan uji coba misil.

Selain itu, ekspektasi kebijakan moneter yang ketat juga masih akan berlanjut, di mana Reserve Bank of Australia (RBA) berencana untuk menaikkan suku bunga hingga 50 basis poin ke level 2,85 persen.

Dari komoditas, harga emas menguat 0,29 persen dan minyak Brent menguat 1,02 persen. Harga minyak menguat karena para produsen minyak anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak atau OPEC dan para produsen non-OPEC, dilaporkan sedang mempertimbangkan pemangkasan produksi terbesar sejak awal pandemi Covid-19 karena adanya potensi perlambatan ekonomi global yang dapat menurunkan permintaan minyak. Berdasarkan sejumlah sumber dapat mencapai lebih dari satu juta barel per hari (bph).

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 666,07 poin atau 2,54 persen ke 26.881,86 dan indeks Straits Times meningkat 40,33 poin atau 1,3 persen ke 3.147,42. Sedangkan bursa saham China dan Hong Kong libur.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top