Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bupati: Bantul Bersih Sampah Jadi Program Prioritas Pemkab

Foto : ANTARA/Hery Sidik

Sarana pengolahan sampah di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

A   A   A   Pengaturan Font

BANTUL - Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Abdul Halim Muslih, menyatakan Bantul Bersih Sampah 2025 atau Bantul Bersama menjadi salah satu program prioritas yang harus dituntaskan pemerintah kabupaten (pemkab) dalam beberapa tahun ke depan.

"Beberapa program prioritas yang harus kita tuntaskan untuk beberapa tahun ke depan diantaranya adalah Program Bantul Bersih Sampah 2025 yang sampai saat ini sudah mencapai progres yang cukup signifikan," katanya di Bantul, Minggu.

Menurutnya, Program Bantul Bersama yang diluncurkan sejak 2022 sudah mencapai progres signifikan yang diukur dari menurunnya sampah residual yang dibuang atau yang disetorkan ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan sebagai tempat pembangunan akhir sampah.

Bupati mengatakan TPST Piyungan di Kecamatan Piyungan Bantul adalah tempat sampah yang berskala regional, dimana di tempat tersebut sampah dibuang, dikumpulkan dari Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Bantul.

"Dan Alhamdulillah dari waktu ke waktu setoran sampah dari Bantul bisa kita turunkan dengan adanya pusat pusat pemilahan sampah yang dibiayai oleh APBD (anggaran pendapatan belanja daerah) di dusun-dusun se-Bantul," katanya.

Karena itu progres ini, kata dia, harus terus dilanjutkan seluruh elemen Pemda Bantul agar pada 2025 tidak ada lagi yang membuang sampah di sungai, saluran irigasi, saluran drainase, di pinggir jalan, dan di pantai.

"Tahun 2025 kita mentargetkan kondisi lingkungan Bantul seperti itu. Oleh karena itu saya apresiasi pada camat dan lurah yang terus-menerus melakukan sosialisasi tentang pemilahan sampah, pengolahan sampah sejak dari sumbernya," kata Abdul Halim.

Bupati juga mengatakan masalah sampah bukan hanya soal infrastruktur saja, melainkan juga menyangkut budaya dari masyarakat, bagaimana mengelola sampah agar tidak menjadikan masalah di kemudian hari, dengan cara memilah, mengolah, dan menggunakan kembali.

"Kita bisa membangun tempat sampah di mana mana, tetapi tempat sampah itu hanyalah alat untuk mengolah yang mestinya tingkat residu sampah itu semakin mengecil karena adanyarecycle, reuse, reduce, sehingga sampah ini akan bisa terus menerus kita turunkan jumlahnya," kata AbdulHalim.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Gembong

Komentar

Komentar
()

Top