Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Infrastruktur Transportasi

Bundaran HI Jadi Stasiun Terpanjang MRT

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta memastikan, stasiun Bundaran Hotel Indonesia akan jadi stasiun terpanjang, hingga 400 meter. Pasalnya, di titik ini akan menjadi tempat kereta bermanuver agar bisa kembali ke Lebak-Bulus.

"Sekarang kita berada di Stasiun Bundaran Hotel Indonesia, stasiun terpanjang yakni sekitar 400 meter, karena di sinilah kereta akan bermanuver untuk kembali ke Stasiun Lebak Bulus," ujar Direktur Kontruksi PT MRT Jakarta, Silvia Halim saat menerima kunjungan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI, Pudji Hartanto, Senin (17/7).

Menurutnya, jalur MRT fase I akan melayani rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia. Rute ini dibangun sepanjang 16 kilometer dengan tujuh stasiun layang dan enam stasiun bawah tanah.

"Stasiun ini berada sekitar 22 meter di bawah permukaan tanah. Nantinya, area concourse, akan dibuat untuk menunjang mobilitas penumpang seperti area perbelanjaan dan fasilitas umum, seperti toilet dan ruang menyusui," katanya.

Dia mengatakan, terowongan MRT akan digunakan untuk menghubungkan jalur selatan dan utara. Terowongan ini dibuat menggunakan empat buah mesin bor (tunnel boring machine) yang titik awalnya dari Senayan dan Bundaran Hotel Indonesia.

Untuk mendukung operasional MRT ke depannya, lanjut Sylvia, pihaknya mengembangkan konsep Transit Oriented Development (TOD). Konsep ini akan dipusatkan pada setiap stasiun MRT. Diharapkan konsep itu akan mengintegrasikan MRT dengan moda transportasi lain dan juga pengembangan infrastruktur di Jakarta.

"Stasiun Lebak Bulus, misalnya. Nanti akan terintegrasi dengan jalur busway dan pengembang properti di sekitarnya. Juga akan ada area park and ride serta bus feeder (dari area sekitar stasiun) yang akan mendorong peningkatan ridership kereta," tambah ia.

Saat ini, pihaknya berupaya terus mengkampanyekan #UbahJakarta sebagai upaya membudayakan penggunaan angkutan umum. Dia berharap, masyarakat mau memanfaatkan budaya jalan kaki di pedestrian dan menggunakan angkutan umum dalam setiap mobilitasnya.

"Kampanye kami adalah #UbahJakarta karena kami juga mempromosikan budaya bertransportasi publik yang baik, termasuk membangun infrastruktur yang memadai bagi masyarakat agar mau beralih menggunakan transportasi publik," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar mengatakan, dalam pengembangan properti/bisnis di stasiun kereta MRT dan sekitarnya telah diatur dalam Peraturan Daerah No 3 tahun 2008. Lalu, pada Pergub 44 tahun 2017 ditetapkan bahwa ditetapkan bahwa pengembangan kawasan TOD dilaksanakan oleh operator utama yang ditugaskan sebagai pengelola kawasan oleh Gubernur.

"Diharapkan melalui Hak Pengelolaan Lahan, MRT Jakarta dapat menghasilkan sinergi antara perkeretaapian dan properti yang dapat menghasilkan keuntungan, tidak hanya kepada Pemprov DKI Jakarta saja, namun juga kepada properti dengan meningkatnya konektivitas antar area/wilayah dan nilai lahan, serta kepada perekonomian dan masyarakat kota Jakarta," ungkapnya.pin/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top