Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Antisipasi Krisis

BUMN Diminta Hadapi Potensi Resesi dengan Lakukan Investasi

Foto : ISTIMEWA

Logo Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

A   A   A   Pengaturan Font

TANGERANG - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diminta bisa menghadapi potensi resesi yang mengancam dunia di tahun 2023 dengan mendorong investasi. Investasi yang didorong BUMN ini tentu bekerja sama dengan pihak luar negeri dan dalam negeri.

"Investasi dengan bekerja sama pihak luar negeri dan dalam negeri. Ada potensi kurang lebih 113 triliun rupiah untuk kami dorong," kata Menteri (BUMN), Erick Thohir, dalam konferensi pers Natal Bersama 2022 Kementerian BUMN dan BUMN, di Tangerang, Banten, Sabtu (15/1).

Seperti dikutip dari Antara, Erick mengatakan BUMN di bawah Wakil Menteri BUMN I mayoritas mendorong investasi bekerja sama dengan perusahaan pangan, seperti dengan perusahaan susu Baladna Farm dari Qatar. Kemudian, BUMN di bawah Wakil Menteri BUMN II mayoritas mendorong investasi dengan bekerja sama perusahaan di bidang logistik.

Investasi di Indonesia, tambah dia, saat ini mulai seimbang jika dilihat dari porsi asing dan nonasing. Begitu pula dilihat dari porsi Jawa dan luar Jawa.

Selain mendorong investasi, BUMN turut diminta untuk terus membuka lapangan pekerjaan dalam menghadapi ancaman resesi di tahun ini. Namun, lapangan kerja yang diharapkan dibuka adalah yang berkelanjutan.

"Jadi bukan hanya karena proyek. Bukan lapangan pekerjaan yang misalnya seperti PT Freeport membangun smelter di Jawa Timur yang selesainya di 2024," katanya.

Buka Lapangan Kerja

Maka dari itu, dia menegaskan akan mendorong pembukaan lapangan kerja yang berkesinambungan dan memberdayakan ekonomi, khususnya melalui UMKM.

Hal tersebut lantaran pemberian kredit usaha rakyat (KUR) ke UMKM telah berhasil membuka lapangan pekerjaan yang signifikan, seperti 13,7 juta nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar, hingga pembukaan 6.600 Pertamina Shop (Perta Shop) di desa-desa.

Erick mengatakan terdapat komitmen investasi dari Qatar sebesar 80 juta dollar AS untuk membangun hotel di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Investasi tersebut dalam rangka menyukseskan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean 2023 yang akan diselenggarakan di Labuan Bajo.

"Komitmen ini kami dorong saat kami ke Doha, Qatar beberapa waktu lalu," ungkap Erick.

Usai Presiden Joko Widodo memutuskan Labuan Bajo menjadi tempat utama perhelatan KTT Asean 2023, destinasi wisata di daerah pun tersebut terus didorong. Tak hanya dari segi infrastruktur alias hardware, Erick menjelaskan dari sisi software atau penyelenggaraan berbagai acara turut didorong untuk memajukan pariwisata.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top