Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bukan Kemacetan! Pemudik Diminta Waspada Rentetan Bencana Menakutkan yang Diprediksi Hantam Indonesia Selama Mudik Lebaran 2022

Foto : Bisnis/Himawan L Nugraha

Ilustrasi Mudik di Pantura

A   A   A   Pengaturan Font

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Budi Juanda mengimbau pemudik untuk mewaspadai gangguan akibat bencana angin puting beliung dan rob untuk wilayah Pantai Utara (Pantura) selama mudik Lebaran 2022.

"Kondisi Pantura dan jalur selatan berbeda. Di Pantura harus waspadai kemungkinan angin puting beliung dan banjir terutama akibat rob," ujarnya di acara Jabar Punya Informasi (JAPRI), di Gedung Sate Bandung, Selasa (26/4).

Para pemudik diminta berhati - hati ketika melewati daerah rawan bencana di Jawa barat selama periode 29 April hingga 8 Mei mendatang. Budi menuturkan hujan diprediksi masih akan turun dengan deras di wilayah Pantura. Inilah yang akan menyebabkan munculnya banjir akibat air laut meluap atau rob.

Menurut Budi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin puting, serta bencana lain berpotensi menghambat perjalanan mudik selama musim hujan.

Sementara di jalur selatan, kewaspadaan berbeda. Budi mewanti-wanti pemudik yang akan melewati jalur selatan dan tengah untuk mewaspadai bencana hidrometeorologi seperti longsor, banjir dan tanah bergerak.

Budi mengatakan Jabar memang memiliki banyak titik lokasi bencana yang harus diwaspadai. Ia menyatakan sejak Januari hingga April 2022 sudah tercatat sekitar 400 kejadian.

Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat mencatat ada 87 titik rawan longsor yang berlokasi di 56 di jalan provinsi dan 31 jalan nasional. Tidak hanya itu, 30 titik rawan banjir juga tersebar di 25 jalan provinsi dan 15 jalan nasional.

"Artinya, potensi memang ada ditambah dengan adanya pergerakan orang pas mudik," tuturnya.

Selain bencana alam, ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap Covid-19. Pergerakan orang dalam jumlah besar harus diantisipasi dengan protokol kesehatan yang ketat.

Pada kesempatan yang sama, Budi menuturkan pihaknya menyiagakan 22 Disaster Relieve Unit (DRU) dilengkapi alat berat yang dapat dipakai sewaktu-waktu jika ada bencana.

BPBD juga menyediakan posko di wilayah kabupaten/kota yang rawan bencana yang diisi petugas BPBD, Dishub, Damkar, PMI, ORARI, hingga pramuka.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top