Bukan Hanya Raihan Poin untuk Lolos

JAKARTA - Meksiko tersingkir dari Piala Dunia Qatar 2022 meski memiliki empat poin, sama dengan Polandia di Grup C. Kemenangan 2-1 atas Arab Saudi dalam laga terakhir Grup C, Kamis (1/12), tak cukup membawa calon tuan rumah bersama Piala Dunia 2026 itu lolos ke babak 16 besar.

Gol babak kedua Henry Martin dan Luis Chavez memastikan kemenangan Meksiko di Stadion Lusail. Namun, mereka finis ketiga di belakang Polandia setelah gol telat Salem Al-Dawsari. Meksiko mati-matian berupaya mencetak gol ketiga dalam upaya meningkatkan selisih gol. Mereka butuh selisih yang cukup besar karena juga menghadapi eliminasi terkait aturan FIFA fair play.

"Itulah mengapa kami melakukannya," ujar pelatih Meksiko, Gerardo Martino. "Kami tahu Polandia memiliki lebih sedikit kartu kuning dan gol lebih banyak diperlukan," sambungnya. Dari fakta yang terjadi pada Meksiko, jumlah poin ternyata tidak cukup memastikan lolos ke babak 16 besar.

Parameter kedua yang digunakan FIFA adalah selisih gol. Jika perolehan angka masih sama, akan digunakan agresivitas gol. Poin agresivitas gol berarti, setiap tim yang mencetak gol lebih banyak ketimbang tim lain, berhak lolos ke fase knock-out. Jika situasinya masih sama, akan digunakan parameter head to head.

Ada satu parameter lagi yang bakal digunakan jika kondisinya masih sama. Parameter yang dimaksud adalah poin fair play. Untuk setiap tim yang mendapatkan satu kartu kuning pertama akan dikenakan -1. Untuk kartu kuning kedua atau kartu merah tidak langsung akan dikenakan -3. Kartu merah langsung akan dikenakan -4. Seandainya masih sama juga, FIFA akan melakukan pengundian untuk menentukan siapa yang bakal lolos ke-16 besar. ben/G-1