Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Bukan Dokter Hewan! Ini Profesi yang Bisa Tahu Isi Hati Hewan Peliharaanmu

Foto : Unsplash |Mel Ellias

Ilustrasi berkomunikasi dengan kucing.

A   A   A   Pengaturan Font

Sebagai pecinta binatang, pasti kamu pernah bertanya-tanya, kira-kira apa ya yang hewan peliharaan kita rasakan? Apa mereka senang tinggal di rumah? Atau apa mereka suka makanan yang kita beri?

Hal-hal semacam ini pasti pernah terbesit di pikiran untuk ditanyakan ke mereka. Sayangnya, sebanyak apapun pertanyaan kita lontarkan, kita tak akan pernah tahu jawabannya karena tak paham bahasa binatang.

Meski begitu, tak ada yang tak mungkin di dunia ini. Jika dulu berkomunikasi dengan hewan dianggap gila dan tidak waras, sekarang hal tersebut malah menjadi profesi.

Layanan jasa ini disebut animal communicator (ancom). Sesuai dengan namanya, ancom bertugas sebagai perantara yang mencoba menjawab pertanyaan si pemilik hewan kepada peliharaannya. Unik, bukan?

Profesi ini populer dan bermula di Taiwan. Di negara tersebut pun, terdapat program akademi bernama Taiwan Animal Communication Center. Program ini tak pernah berhenti meluluskan siswa baru tiap periodenya dan memiliki lebih dari 80 animal communicator yang lolos sertifikasi.

Lantas, bagaimana cara kerja layanan komunikasi manusia-hewan ini?

Seorang animal communicator mampu berkomunikasi dengan hewan melalui kontak langsung dan bisa juga hanya melalui foto dan deskripsi hewannya.

Tak hanya berkomunikasi dengan hewan yang masih hidup, dalam beberapa kasus, ada ancom yang mampu menghubungi piaraan yang telah mati.

Setiap ancom memiliki caranya masing-masing dalam memahami binatang. Lazimnya, mereka mencoba melakukan kontak batin dengan indikasi visual, suara, senyawa kimia, sentuhan atau gerakan.

Di Indonesia sendiri, profesi animal communicator sudah mulai marak. Banyak pecinta hewan yang mulai menghubungi jasa ancom untuk mengetahui apa yang terjadi dengan hewan kesayangannya.

Salah satunya dilakukan oleh Ilfa Habib, yang menggunakan jasa animal communicator untuk memahami apa yang dirasakan kucing peliharaannya ketika sakit.

Dalam unggahannya di Twitter, Ilfa menjelaskan bahwa dirinya tak menyangka dengan hasilnya, "Iseng pakai jasa animal communicator karena beberapa minggu lalu kucing gue sakkt, dan kaget banget sama hasilnya. Gimana cara mereka berkomunikasi?" unggahnya di akun Twitter @ilfahabib.

Ia juga sempat bertanya kepada kucingnya melalui ancom, kenapa akhir-akhir ini si kucing suka buang air sembarangan di rumah. Ajaibnya, hal itu terjawab dengan detail.

Dalam foto yang diunggah Ilfa, sang animal communicator menjelaskan kalau kucingnya tak suka menggunakan liter box (wadah pup) yang disediakan Ilfa. Sebab, pasir yang ada di liter box-nya berupa pelet kayu, bukan pasir biasa.

Sebagian dari kita mungkin berpikir ini adalah gimmick, namun Ilfa menegaskan kalau ia tak memberi info tentang pasir jenis apa yang ada di liter box kucingnya. Ia turut kaget ketika jawaban yang diberi tahu ancom sangat sesuai dengan kondisi di rumahnya.

Untuk dapat berkomunikasi dengan hewan, seorang animal communicator membutuhkan foto close-up hewannya, nama panggilan, usia dan karakter khususnya. Sebab, selain memperlajari bahasanya, cara untuk mengobrol dengan hewan adalah dengan menggunakan telepati. Ini yang membuat mereka bisa membangun komunikasi yang kuat dengan binatang.

Penggunaan layanan animal communicator ini bisa menjadi solusi bagi pecinta hewan yang ingin bertanya langsung terkait kondisi peliharaannya, seperti Ilfa.

Meski begitu, harus hati-hati pula dengan oknum penipu yang mengaku bersertifikat animal communicator. Hindari memberi informasi yang spesifik tentang piaraanmu agar tak mudah tertipu. Pilihlah animal communicator yang kredibel dan pengalamannya dapat dipertanggungjawabkan.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rizqa Fajria

Komentar

Komentar
()

Top