Buka Lapangan Kerja, Hilirisasi Harus Berkelanjutan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Partai Amanat Nasional (PAN) di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (26/2), mengatakan Indonesia tidak boleh berbelok lagi dari keputusan hilirisasi. Meskipun risikonya Indonesia bisa saja dimusuhi negara-negara lain, ekspor bahan mentah di segala bidang harus dihentikan.
Dengan meningkatkan nilai tambah produk maka pada akhirnya pendapatan petani dan putaran ekonomi dari sektor pertanian lebih besar. "Semoga pemimpin ke depan fokus mendorong hilirisasi sektor pertanian dan lapangan kerja makin terbuka," kata Said.
Dia mengakui investasi di sektor pertanian cenderung meningkat, namun sebagian di sektor perkebunan terutama kelapa sawit dan di sisi onfarm, sementara di sektor pengolahan belum terlalu besar.
Pengembangan industri pengolahan, jelasnya, bisa dimulai pada skala kecil, menengah, dan besar. Usaha pengolahan produk pertanian skala kecil dan menengah dikoneksikan dengan industri berskala besar.
Tumbuh Pesat
Senada dengan Said, pengamat energi terbarukan, Surya Darma, berharap siapa pun pemimpin ke depan harus konsisten dengan program hilirisasi karena memberikan nilai tambah untuk negara dan rakyat dibandingkan dengan program ekspor bahan ekstraktif yang nilai tambahnya dinikmati negara pengimpor.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya