Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Budi Daya Tanaman Hias Prospektif

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Direktur Buah dan Florikultura Ditjen Holtikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Liferdi Lukman, menjelaskan tanaman hias memiliki prospek usaha budi daya yang sangat menguntungkan, apalagi tidak perlu lahan terlalu luas untuk membudidayakannya.

Salah satu contohnya, aglaonema atau dikenal juga dengan sri rejeki. Ini merupakan salah satu tanaman hias yang populer di Indonesia. Aglaonema memiliki corak daun yang beraneka ragam dengan kombinasi yang khas, antara warna hijau, putih, dan merah. Keragaman corak ini membuatnya semakin diburu oleh para pencinta tanaman hias Nusantara.

"Florikultura itu unik. Tidak diperlukan lahan yang luas untuk pengembangannya. Jika dihitung kasar, tiap rumah punya 100 pot aglaonema, satu pot bisa kita jual 25 ribu. Omzet sekali panen mencapai 2,5 juta rupiah. Apabila diusahakan secara intensif dan melibatkan off taker, pasti akan menjadi prospek usaha menjanjikan. Ini salah satu yang mendasari Direktorat Jenderal Hortikultura mengembangkan Kampung Flori," jelas Liferdi di Jakarta, Minggu (4/9)

Liferdi menambahkan produksi aglaonema secara nasional meningkat cukup tinggi. Hal ini salah satunya berkaitan dengan tanaman hias dianggap mampu berfungsi sebagai soul food atau mampu menenangkan jiwa, terutama pada masa pandem Covid-19.

"Tahun 2020 produksi aglaonema secara nasional tercatat 856.521 pohon, sementara pada tahun 2021 naik mencapai 61,38 persen menjadi 1.382.243 pohon. Ini prestasi yang cukup membanggakan karena selain sebagai tanaman hias, aglaonema juga bisa dijadikan filter udara di sekitar kita," ungkapnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top