Budaya Panji yang Menginspirasi Keberagaman Seni
» Suasana ASEAN Literary Festival (ALF) 2017 yang diselenggarakan di Kota Tua, Jakarta. ALF 2017 merupakan festival sastra yang menyajikan beragam kegiatan yang mengupas persoalan sastra di ASEAN.
Yang menarik dari diskusi tersebut adalah topik yang diangkat Aan Mansyur. Penyair ini mengaku tidak pernah bermasalah jika ada yang menilainya sebagai penyair 'galau' karena menulis tema-tema cinta pada kebanyakan puisinya. "Apa yang sering kita sebut sebagai politis adalah yang sering disimpulkan sebagai politik negara atau politik praktis, padahal dalam puisi tidak selalu seperti itu bekerjanya," ujar Aan.
Baginya, puisi cinta juga bisa menjadi puisi yang politis dan gelisah. Ia mengambil puisi karyanya, Tidak Ada New York Hari Ini sebagai contohnya. "Mungkin banyak yang mengira ini hanya puisi cinta, galau. Tapi sebenarnya dari judulnya saja, ada relasi kuasa di dalamnya," pungkasnya. pur/R-1
Komentar
()Muat lainnya