Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
ASEAN Literary Festival 2017

Budaya Panji yang Menginspirasi Keberagaman Seni

Foto : dok alf 2017

» Suasana ASEAN Literary Festival (ALF) 2017 yang diselenggarakan di Kota Tua, Jakarta. ALF 2017 merupakan festival sastra yang menyajikan beragam kegiatan yang mengupas persoalan sastra di ASEAN.

A   A   A   Pengaturan Font

Kupas Puisi

Dalam rangkaian acara ALF diskusi yang cukup menarik adalah mengupas puisi. Diskusi yang bertajuk Young Poets on Politics and Society, menghadirkan Aan Mansyur, Rosdah, Marius Hulpe dari Jerman, dan Hariz Fadhilah dari Brunei Darussalam. Diskusi tersebut membicarakan kritik sosial dan hal-hal politis yang berada di balik sebuah puisi dan bagaimana peran penyair di dalam masyarakat.

"Lewat puisi, kita dapat menggunakan bahasa non-politis untuk membicarakan hal-hal yang politis. Kita bisa menggunakan bahasa dan hal-hal lain untuk mendeskripsikan sesuatu. Ada hal-hal besar yang kerap dibicarakan dalam puisi, namun dengan puisi, hal kecil pun bisa menjadi sangat politis," ungkap Marius Hulpe.

Serupa dengan pernyataan Marius Hupe, Rosdah, penyair muda asal Yogyakarta sepakat bahwa puisi adalah jalan yang baik untuk bisa mengkritisi politik. "Misalnya ketika saya menulis tentang korupsi. Saya bisa mengganti subjeknya menjadi hal-hal yang berbau alam. Seperti relasi tumbuhan dengan binatang, misalnya," ujarnya.

Sedangkan Hafiz Fadhilah mengungkapkan, puisi memiliki bahasa yang intim yang bisa digunakan untuk mengutarakan suatu hal. "Di Brunei Darussalam, kesempatan untuk mengutarakan pendapat sangatlah terbatas. Indonesia lebih bisa menerima kritik. Saya baru berani untuk mempublikasikan tulisan saya setelah ikut residensi ke Indonesia," cerita Hafiz.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top