Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Eropa

Brittany, "Inggris Kecil" di Wilayah Prancis

Foto : afp/ LOIC VENANCE
A   A   A   Pengaturan Font

Provinsi Brittany di Prancis memiliki sejarahnya sendiri. Orang-orang di sini berbicara dalam bahasa yang mirip Welsh dan Cornish yang merupakan beberapa bahasa yang ada di negara Inggris.

Sebagian besar penduduk Prancis berbahasa Prancis. Namun di sudut barat laut negara itu ada pengecualian yang mencolok. Wilayah Brittany yang dalam bahasa Prancis disebut dengan Bretagne, sangat berbeda dengan wilayah lain di negara itu.

Brittany yang biasa disebut "Little Britain" menggunakan bahasa yang sangat mirip dengan bahasa Welsh dan Cornish. Welsh adalah kelompok etnis asli Wales. Wales adalah salah satu dari empat negara bagian di Britania Raya. Sedangkan Cornish merupakan turunan dari bahasa Britonik yang digunakan di sebagian besar wilayah Britania Raya sebelum bahasa Inggris mendominasi.

Lalu mengapa satu wilayah di Prancis ini begitu berbeda dari provinsi lain di negara itu? Menurut sejarahnya, Magnus Maximus adalah bertanggung orang yang paling jawab atas pembentukan wilayah ini.

Maximus adalah seorang perampas kekuasaan yang bangkit dari Inggris dan menaklukkan sebagian besar Kekaisaran Romawi Barat pada tahun 383 Masehi. Saat itu wilayah yang kini berada di negara Prancis ini berada di bawah kekuasaan kekaisaran itu.

Di sisi lain, banyak sumber modern yang menyatakan hal yang berbeda. Menurut mereka, wilayah ini didirikan oleh para pengungsi Inggris yang melarikan diri dari bangsa Anglo-Saxon selama invasi mereka pada abad kelima dan keenam.

Sayangnya, tidak ada catatan kontemporer tentang bagaimana Brittany terbentuk. Yang dapat ketahui adalah bahwa sumber-sumber Romawi menggunakan istilah Armorica untuk merujuk ke sudut wilayah Galia atau Gaul ini pada abad-abad awal Kekaisaran Romawi.

Galia adalah kawasan Eropa Barat yang saat ini adalah negara Italia bagian utara, Prancis, Belgia, Swiss bagian barat, serta bagian wilayah Belanda dan Jerman di barat Sungai Rhein.

Meski begitu tidak banyak referensi tentangnya, pada masa Gregory dari Tours (menulis menjelang akhir abad keenam), istilah Britannia dari bahasa Latin diterapkan ke daerah ini yang artinya tanah orang-orang Britania.

Jadi, apa yang terjadi antara puncak Kekaisaran Romawi dan akhir abad keenam yang menyebabkan tempat ini disebut Britannia? Nah, realitas sederhananya belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa dekade sebelum Gregory dari Tours, sejarawan Bizantium Procopius tampaknya telah merujuk ke Brittany. Ia merujuk ke sebuah pulau bernama "Brittia" yang berada di antara Britannia dan Pulau Thule (pulau utara). Ia juga menyebutkan bahwa Brittia tidak jauh dari pantai yang berarti Britannia yang disebutkan di atas merupakan bagian dari pantai.

Kata-kata Procopius tampaknya merupakan referensi paling awal yang diketahui mengenai Brittany. Namun bahkan sebelum ini, penulis abad kelima Sidonius Apollinaris merujuk kepada sebuah peristiwa yang terjadi pada sekitar tahun 467.

Ia mengatakan bahwa bangsa Britanny menetap di sebelah utara Loire. Hal ini menegaskan bahwa bangsa Britania telah menetap di daerah itu pada sekitar tahun 467, yang merupakan informasi yang sangat berguna.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sudah ada bangsa Britania dalam jumlah yang cukup besar yang menetap di setidaknya kurang lebih daerah yang dikenal sebagai Brittany saat ini. Namun, apakah bangsa Britania ini telah menetap di sana oleh Magnus Maximus, atau apakah mereka melarikan diri ke sana karena invasi Anglo-Saxon ke Britannia?

"Berdasarkan informasi yang ada, belum bisa disebut demikian," tulis Caleb Howells seorang penulis sejarah Inggris kuno dan dunia Mediterania pada laman The Collector.

Magnus Maximus menyerbu Galia pada tahun 383 dan meninggal pada tahun 388. Di sisi lain, invasi Anglo-Saxon tampaknya baru dimulai pada sekitar tahun 430. Kedua skenario ini akan memberi waktu yang cukup bagi sejumlah besar orang Inggris untuk tiba di Brittany pada tahun 467.

Bukti dan Teori

Pantas untuk mempertimbangkan pandangan mana yang memiliki lebih banyak bukti sastra yang mendukungnya. Jejak paling awal dari gagasan bahwa Magnus Maximus terlibat berasal dari Gildas, yang menulis pada abad keenam.

Ia mengklaim bahwa Maximus merampas semua pasukan Inggris dan bahwa pasukan ini tidak pernah kembali ke Inggris setelah perampasan kekuasaannya. Historia Brittonum yang ditulis kemudian sekitar tahun 830, secara khusus mengklaim bahwa Maximus tidak ingin membiarkan tentaranya pulang, jadi ia menempatkan mereka di Galia.

Gagasan Maximus menempatkan pasukan Inggrisnya di Galia yang mengarah pada pembentukan Brittany juga ditemukan dalam berbagai teks Welsh abad pertengahan. Dalam kisah-kisah ini, pemimpin pasukan Inggris, yang menjadi raja pertama Brittany bernama Conan Meriadoc.

Di sisi lain, Gildas juga mengatakan bahwa beberapa orang Inggris melarikan diri ke seberang laut sebagai akibat dari serangan Anglo-Saxon. Disebut juga Angli-Sachsen adalah suatu identitas kelompok kebudayaan di Inggris pada abad pertengahan awal. Pada abad ke-5 masehi, mereka datang dari daratan Eropa ke Pulau Britania Raya dan mulai bermukim di sana.

Identitas kelompok Anglo-Saxon muncul dari interaksi suku-suku Jermanik dengan penduduk pribumi. Lama-kelamaan orang pribumi mulai mengadopsi budaya dan bahasa Anglo-Saxon, hingga terjadinya asimilasi.

Gildas tidak secara spesifik mengatakan ke mana mereka pergi. Procopius secara langsung mengatakan bahwa banyak orang Inggris meninggalkan Inggris dan menetap di tanah kaum Frank, yang mungkin merujuk ke Brittany.

Namun, ia tidak memberi indikasi apapun bahwa ini hanyalah fenomena baru-baru ini, sedangkan diketahui dari Sidonius bahwa orang Inggris sudah ada di sana sekitar tahun 467. Oleh karena itu, bukti sastra jelas mendukung teori Magnus Maximus.

Sementara gagasan bahwa Brittany didirikan oleh para pengungsi yang melarikan diri dari Anglo-Saxon sangat tidak mungkin karena satu alasan utama. Wilayah-wilayah Inggris tempat penduduk Brittany (disebut "Breton") berasal tidak masuk akal dalam konteks invasi Anglo-Saxon.

Brittany terbagi menjadi beberapa kerajaan setidaknya pada abad keenam. Ada Kerajaan Dumnonia (Domnonée modern), Kerajaan Cornubia (Cornouaille modern), dan Kerajaan Léon. Nama-nama ketiga kerajaan utama Brittany awal ini berasal langsung dari nama-nama tempat di Inggris. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top