Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Brasil Rebut Trofi Ke-9

Foto : AFP/ (PHOTO BY CARL
A   A   A   Pengaturan Font

"Selecao" meraih kemenangan 3-1 atas Peru pada laga final untuk merebut trofi Copa America pertama sejak 2007.

RIO DE JANEIRO - Sepuluh pemain Brasil bertahan untuk memenangkan Copa America di kandang sendiri. Tim berjuluk "Selecao" itu meraih kemenangan 3-1 atas Peru meskipun Gabriel Jesus diusir dalam laga final yang berlangsung, Senin (8/7) dini hari WIB.

Jesus mencetak gol penentu setelah penalti dari kapten Peru Paolo Guerrero menyamakan kedudukan. Brasil membuka keunggulan lewat Everton pada laga yang berlangsung di stadion Maracana, Rio de Janeiro.

Gol penalti pada menit terakhir dari pemain pengganti Richarlison memastikan gelar bagi tuan rumah. Itu merupakan trofi kesembilan bagi Brasil di Copa dan yang pertama sejak 2007.

Jesus diusir 20 menit jelang laga usai karena akumulasi kartu kuning. Striker Manchester City itu menangis ketika dia meninggalkan lapangan, membuat gerakan tak senonoh, dengan marah menendang botol air dan hampir menjatuhkan stan VAR. Para pemain Brasil melakukan protes setelah pengusirannya, namun mereka berhasil meraih kemenangan.

"Ini benar-benar istimewa karena kami membangun sesuatu dengan kebersamaan," ucap kapten Dani Alves.

Sebelumnya, setelah satu menit mengheningkan cipta untuk legenda bossa nova a Joao Gilberto - yang meninggal pada hari Sabtu - Peru mengawali laga dengan percaya diri. Tetapi dengan cepat menjadi jelas bahwa mereka menghadapi lawan yang lebih baik.

"Itu adalah pertandingan di mana mereka mengambil keuntungan dari kesalahan kami dan mengubah semuanya menjadi gol," ujar pemain Peru, Edison Flores.

Pelatih Peru Ricardo Gareca mengatakan pada Sabtu bahwa mereka harus mencegah Brasil mendominasi penguasaan bola, tetapi itu lebih mudah dikatakan daripada dilakukan.

Meski kalah, Gareca mengatakan tim asuhannya berada di jalur yang benar. "Kami dalam kondisi yang baik, meski menderita kekalahan, kami berada di jalan yang benar," ujar pelatih veteran asal Argentina itu.

"Yang paling penting adalah menyadari bahwa kami telah meningkat dari waktu ke waktu dan itu seharusnya memperkuat kami," sambungnya.

Gareca mengatakan Brasil adalah "pemenang yang layak", tetapi menambahkan bahwa Peru telah "membaik sejak pertandingan sebelumnya " melawan tuan rumah.

Meski demikian, dia merasa tim asuhannya akan selalu berjuang untuk bersaing di level yang mereka capai saat ini, karena minimnya pilihan dan jumlah pemain.

"Brasil punya 1.000 pemain, kami hanya punya 50. Uruguay punya 300 untuk dipilih," ujar pelatih berusia 61 tahun itu.

"Kami membutuhkan lebih banyak pemain. Ketika kami memiliki lebih banyak pemain, kami akan memiliki lebih banyak kualitas," sambungnya.

Bukan Tim Kejutan

Tetapi dia merasa kecewa atas anggapan bahwa Peru - yang lolos ke Piala Dunia tahun lalu ketika pemenang Copa 2015 dan 2016 Chile absen - adalah paket kejutan di turnamen kali ini. "Kami berpengalaman, kami bukan tim kejutan," tegasnya. "Hari ini kami datang ke sini untuk memenangkan trofi dan kami yakin bahwa kami bisa," sambungnya.

Penyerang Peru, Flores mengatakan perbedaannya adalah Brasil memanfaatkan peluang , sementara timnya tidak melakukan itu. Everton membuka skor pada menit ke-15 untuk Brasil dari umpan silang Jesus. Setelah Paolo Guerrero menyamakan kedudukan dari titik penalti, Jesus memulihkan keunggulan tuan rumah tepat sebelum jeda.

Meskipun Jesus diusir 20 menit jelang laga usai, Richarlison menyelesaikan kemenangan Brasil dengan penalti di menit terakhir. "Jika berbicara tentang prestasi, kami pantas mendapatkan banyak, tetapi mereka yang mencetak gol dan mengangkat trofi," ujar Flores.

"Ini adalah tahun ketika banyak hal terjadi dan ada orang-orang di Peru berbicara buruk tentang tim. Tapi ini adalah tim hebat dan pantas mendapat ucapan selamat," tandasnya. ben/AFP/S-1

Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top