Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Brasil Paling Difavoritkan

Foto : AFP/Emmanuel DUNAND
A   A   A   Pengaturan Font

SOCHI - Sementara beberapa rival terbesar mereka telah tersingkir di Russia, Brasil terus melaju di Piala Dunia 2018.

Setelah menyaksikan juara bertahan Jerman, Spanyol dan Argentina tersingkir dari kompetisi pada pekan lalu, "Selecao" melaju ke perempat final dengan kemenangan 2-0 melawan Meksiko.

Ketika mereka berupaya mengangkat Piala Dunia untuk keenam kalinya di Moskow pada 15 Juli, lawan mereka berikutnya adalah Belgia di Kazan pada hari Jumat. Laga itu kemungkinan akan menjadi bentrokan antara pertahanan terbaik melawan lini serang terbaik.

Tim Brasil kali ini bukan hanya tentang Neymar. "Selecao" adalah tim yang solid. Pelatih Tite telah menanamkan disiplin kolektif yang mengagumkan dan timnya dibangun di atas pondasi yang kuat.

Mereka hanya kebobolan satu gol sejauh ini di Piala Dunia, meski upaya Steven Zuber untuk Swiss dalam hasil imbang 1-1 di Rostov-on-Don bisa dianulir karena pelanggaran terhadap Joao Miranda.

Sejak itu, penjaga gawang Alisson Becker mempertahankan tiga clean sheet (tidak kebobolan). Brasil menang 2-0 melawan Kosta Rika, Serbia dan Meksiko. Mereka hanya menerima empat tembakan ke gawang dalam empat pertandingan.

Performa Brasil kali ini hampir serupa dengan Italia. Tim berjuluk "Gli Azzurri" yang gagal melaju ke Russia 2018 itu telah lama dikenal dengan lini pertahanan yang kuat. Brasil akan melihat Italia untuk mendapatkan inspirasi.

"Juventus telah menjadi juara selama tujuh tahun terakhir, dan hanya sekali tanpa pertahanan terbaik," ujar asisten Tite, Sylvinho, mantan bek kiri Arsenal dan Barcelona, setelah pertandingan melawan Meksiko.

Sejarah menunjukkan bahwa tim dengan pertahanan terbaik cenderung memenangkan trofi. Brasil yang selalu memiliki pemain individu yang brilian, juga telah lama menjadi pragmatis di atas segalanya.

Akan ada momen-momen ajaib dari Neymar, yang secara berangsur-angsur mulai kembali ke performa terbaiknya setelah operasi kaki pada bulan Maret.

Pada hari Senin di Samara, Tite beralih ke formasi 4-4-2 setelah Meksiko menyebabkan masalah di awal laga bagi Brasil. Hal yang terjadi kemudian, Brasil memiliki landasan untuk terus maju dan memenangkan pertandingan di babak kedua. ben/AFP/S-1

Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top