Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Brasil Gelar Pilpres

Foto : AFP/EVARISTO SA

Luiz Inacio Lula da Silva dan Jair Bolsonaro

A   A   A   Pengaturan Font

RIO DE JANEIRO - Rakyat Brasil pada Minggu (2/10) berduyun-duyun memberikan hak suaranya di tempat pemungutan suara untuk memilih presiden yang terpolarisasi antara calon Luiz Inacio Lula da Silva atau petahana Jair Bolsonaro.

Menurut jajak pendapat terakhir dari lembaga Datafolha yang dirilis pada Sabtu (1/10) malam menyatakan bahwa Lula popularitas dibandingkan dengan Bolsonaro dengan raihan 50 persen berbanding 36 persen.

Angka popularitas tersebut menempatkan Lula di puncak skor yang dibutuhkan untuk menang langsung dan menghindari putaran kedua pada 30 Oktober.

Tetapi Bolsonaro, yang dikenal dengan gaya bicaranya yang agresifnya, telah berulang kali mengatakan "hanya Tuhan" yang dapat mencopotnya dari jabatannya, menyerang dugaan penipuan dalam sistem pemilihan elektronik Brasil, dan bersumpah bahwa upaya pemilihannya kembali hanya dapat menghasilkan tiga hasil: "penjara, kematian, atau kemenangan".

Lula, mantan presiden karismatik yang berusaha bangkit kembali di usianya yang ke-76 tahun, mengatakan dia khawatir petahana akan menciptakan kekacauan jika dia kalah.

"Saya pikir (Bolsonaro) akan bertarung dalam hasil pemilu jika dia kalah," kata analis politik Adriano Laureno dari perusahaan konsultan Prospectiva. "Tapi itu tidak berarti dia akan berhasil. Komunitas internasional akan segera mengetahui hasilnya. Mungkin ada semacam gejolak dan ketidakpastian seputar transisi, tetapi tidak ada risiko pecahnya demokrasi," imbuh dia. SB/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top