Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

BPSDMP Siapkan Operator Kereta Cepat Jakarta Bandung

Foto : Istimewa.

Penandatangan kerja sama antara Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI) Madiun, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan High Speed Railway Contractor Consortium (HSRCC).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia Transportasi pada Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) tengah menyiapkan operator yang akan mengoperasikan sarana tersebut.

Hal ini disepakati dengan melakukan kerja sama tiga pihak antara Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI) Madiun dengan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan High Speed Railway Contractor Consortium (HSRCC) - Project Team China Railway International co., ltd (CRIC), untuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia di Bidang Perkeretaapian.

Kerja sama tersebut dituangkan dalan Perjanjian Kerja Sama yang ditandatangani oleh perwakilan tiga pihak yaitu Direktur PPI Madiun, Yuwono Wiarco, Direktur Utama PT. KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, Direktur Keuangan PT. KCIC, Zhang Chao, dan Project Director HSRCC - Project Team CRIC, Xin Xuezhong, disaksikan langsung oleh Kepala BPSDMP, Djoko Sasono.

Dalam sambutannya Djoko mengungkapkan kerja sama ini menjadi satu momen untuk bersama-sama meneguhkan hati untuk membangun masa depan transportasi khususnya perkeretaapian Indonesia.

"Baru saja kita menyaksikan penandatanganan kerja sama tentunya ini satu hal yang patut kita syukuri dan kita menjadikan ini keteguhan hati kita, ketetapan untuk membangun perkeretaapian di masa yang akan datang. Karena Kereta Api Cepat Jakarta Bandung merupakan satu yang Indonesia perlu memang miliki, karena sudah demikian berkembangnya pilihan-pilihan teknologi berada di sekitar kita," katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/2).

Karena itu, tambahnya, untuk mewujudkan masa depan Perkeretaapian Indonesia, ia menambahkan perlunya SDM yang kompeten, sehingga kerja sama tiga pihak ini perlu segera diimplementasikan.

"Teknologi tidak bisa serta merta beroperasi tanpa SDM, sehingga kegiatan ini memberikan makna secara bersama sama kita mengorbitkan mimpi besar menjadi suatu realitas, dengan kerjasama tadi tentunya sekarang kita semua mengawal agar implementasi rencana yang telah disusun dapat segera dilaksanakan," kata Djoko.

Nantinya, katanya, pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan di PPI Madiun, akan diberikan pengetahuan, keterampilan, keahlian dan teknologi kereta api cepat yang disampaikan langsung oleh narasumber dari Southwest Jiaotong University dan Tianjin Railways Technical and Vocational College.

"Besar harapan saya melalui kerja sama ini PPI Madiun menjadi satu center of Excellence untuk perkeretaapian di Indonesia," ucapnya.

Senada dengan hal tersebut di atas, Direktur Utama PT. KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi mengungkapkan bahwa pendidikan dan pelatihan di bidang High Speed Railway (HSR) ini merupakan faktor penting untuk berjalannya Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB). SDM hasil dari pendidikan dan pelatihan inilah yang nantinya akan meneruskan tongkat estafet operasional Kerata Api Cepat di Indonesia.

"Terkait dengan training HSR, hal ini menjadi faktor penting walaupun dalam perkembangannya pada tahun pertama KCJB akan dioperasikan oleh konsorsium yaitu PT KAI dan China Road and Bridge Corporation karena memang dari pemerintah Tiongkok concern terhadap masalah safety sehingga mereka ingin memastikan di tahun pertama ini harus excellent operasional dan safetynya sehingga ada semacam mandatory untuk tahun pertama seperti juga di negara-negara lain yang menggunakan teknologi Kereta Api Cepat Tiongkok seperti Mekah dan Madinah, itu sebagai operator diambil dari CRBC, namun dalam prosesnya nanti akan ada fase handover harus dilakukan ke PT KCIC yang akan menjadi operator dan akan menghandle penuh," ungkapnya.

Sehingga, Dwiyana menambahkan bahwa pihaknya dalam masa setahun ini akan ada dua kegiatan sekaligus yaitu kontrak dengan konsorsium dan menyiapkan SDM untuk nantinya melakukan handover.

"Untuk tahap pertama tentunya posisi yang sangat vital dalam pengoperasian Kereta Api Cepat yaitu Masinis, teknisi kereta api, Operation Control Center dan Emergency Call, saya berharap hasil dari kerja sama ini akan memberikan SDM yang dapat menjadi operator setelah transisi," tambahnya.

Melalui Kerja sama ini, Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat, Nahduddin, mengungkapkan bhwa nantinya akan dilaksanakan beberapa program diklat, yaitu Diklat Masinis Kereta Api Kecepatan Tinggi Tingkat Pertama, Diklat Pengendali Perjalanan Kereta Api Kecepatan Tinggi, Diklat Tenaga Pemeriksa dan Perawat Fasilitas Operasi Kereta Api Tingkat Pelaksana Sub Bidang Telekomunikasi Jaringan, dan Diklat Keselamatan Perkeretaapian Tingkat Pelaksana- Didang Lalulintas dan Angkutan Kereta Api.

"Kami berharap PPI Madiun untuk menjalankan persiapan diklat dengan baik dan sesuai dengan yang telah direncanakan karena kegiatan diklat ini bersifat krusial, oleh karena itu PPI Madiun wajib untuk mengupayakan transfer of knowledge yang optimal dengan memilih pengajar yang terbaik," tutupnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top