Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

BP2MI Lepas Ratusan PMI ke Korsel dan Jerman 

Foto : Istimewa.

Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani melepas ratusan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan dan Jerman di di El Hotel, di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (3/10).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah melalui Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali melepas ratusan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan (Korsel) dan Jerman. Ini merupakan pelepasan gabungan karena juga ditambah dengan siswa siswi SMK yang ikut diberangkatkan.

Kepala BP2MI, Benny Rhamdani mengatakan pemerintah terus berupaya mewujudkan mimpi-mimpi anak bangsa untuk bekerja dengan gaji yang layak demi memperbaiki ekonomi rumah tangga.

"Kami fasilitasi PMI karena anda adalah pahlawan devisa, apalagi Presiden sudah instruksikan agar PMI harus dilindungi,"ungkapnya saat melepas ratusan PMI ke Korea Selatan dan Jerman di El Hotel, di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (3/10).

Dalam pelepasan kali ini lanjut Benny, tujuan ke Korea Selatan sebanyak 105 PMI, sementara ke Jerman sebanyak 9 PMI dan 150 pelajar siswa siswi SMK. Untuk PMI yang diberangkatkan baik Korea maupun Jerman menggunakan skema government to government (G to G). Mereka diberangkatkan dengan mengunakan pesawat terbang, sementara siswa siswi SMK menempuh perjalanan darat.

Jika dirincikan dari 105 PMI yang diberangkatkan ke Korea, 101 di antaranya akan bekerja di sektor manufaktur, lalu 4 lainnya di sektor perikanan. Beda dengan Korea, PMI yang diberangkatkan ke Jerman merupakan perawat atau pelayan kesehatan..

Untuk yang ke Jerman ini lanjut Benny, gaji per bulannya sekitar 40,5 hingga 43,5 juta rupiah. Sementara Korsel sama dengan informasi sebelumnya di kisaran 20-an juga rupiah per bulan.

"Jika direkapitulasi, jumlah PMI yang diberangkatkan ke Korea Selatan melalui skema G to G sejak 9 Desember 2021 hingga 4 Oktober 2023 mencapai 20.763 orang. 'Trend meningkat," ucap Benny.

Dari data penempatan seluruh skema, tahun 2023 merupakan yang terbanyak, karena hingga 28 September kemarin mencapai 214.839 orang, meningkat dari tahun 2022 yang sebanyak 200.761 PMI dan 2021 yang hanya 72.624 PMI.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top