Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemerintahan Inggris

Boris Johnson Diunggulkan Gantikan PM Theresa May

Foto : AFP/ TOLGA AKMEN
A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Pemungutan suara untuk memilih ketua baru Partai Konservatif ditutup pada Senin (22/7) pukul 5.00 sore waktu setempat. Hasil voting diperkirakan akan diketahui pada Selasa (23/7). Pemenangnya akan otomatis menjadi PM Inggris menggantikan Theresa May. PM baru itu akan dilantik pada akhir pekan nanti.

Boris Johnson menjadi kandidat kuat PM baru Inggris dibandingkan dengan lawannya Jeremy Hunt, politisi Partai Konservatif. Sebanyak 160.000 surat suara dari anggota partai akar rumput diperkirakan akan mengantarkan pria 55 tahun itu sebagai pemimpin baru pemerintahan Inggris.

Johnson merupakan tokoh di balik referendum Inggris pada 23 Juni 2016 yang menghasilkan keputusan Inggris keluar dari keanggotaan di Uni Eropa atau yang dikenal dengan istilah Brexit. No-deal Brexit diprediksi akan membawa Inggris ke jurang resesi, dan Johnson sebelumnya sudah menegaskan jika terpilih sebagai PM, ia akan membawa Inggris keluar dari Uni Eropa dengan atau tanpa kesepakatan.

Baik Johnson maupun Hunt telah mengakhiri kampanye mereka. Namun, Hunt hanya memiliki peluang kemenangan sekitar satu banding 15.

Menteri Keuangan, Philip Hammond, mengatakan ia akan mengundurkan diri sebelum Johnson menjadi perdana menteri, karena ia tidak akan pernah setuju dengan strategi Brexit ala Johnson. Sedangkan Hunt sebagai Menlu harus mengurus kapal tanker Inggris yang disita di Teluk oleh Iran.

Hasil voting online situs Conservative Home dengan sampel sebanyak 1.199 orang, pada Jumat dan Sabtu pekan lalu, Johnson memperoleh dukungan 73 persen.

Konservatif memerintahkan mayoritas di Majelis Rendah parlemen dan lawan Johnson - baik di dalam maupun di luar partai - untuk bersiap menggoyang kepemimpinan Johnson.

Beberapa Konservatif, termasuk Hammond, mengisyaratkan siap menjatuhkan pemerintah Johnson daripada menerima meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan.

Hammond akan mengundurkan diri sebelum dipindahkan dalam perombakan parlemen. "Saya tidak bisa menerima gagasan untuk pergi tanpa kesepakatan pada 31 Oktober," kata Hammond.

Menteri Kehakiman, David Gauke, juga akan mundur jika Johnson menjadi perdana menteri. ang/AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top