Bongbong dan Pacquiao Adu Pendapat soal Sengketa LTS

MANILA - Kandidat presiden Filipina, Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr, dalam sesi debat kampanye pertama yang disiarkan televisi, dengan hanya empat dari 10 kandidat yang ambil bagian, melontarkan gagasan untuk mengerahkan kapal angkatan laut atau kapal penjaga pantai di jalur perairan strategis yang disengketakan untuk memungkinkan para nelayan menangkap ikan dengan bebas.

"Saya ingin negara kita memiliki kehadiran militer di Laut Tiongkok Selatan (LTS), bukan untuk 'menembaki kapal' tetapi untuk mempertahankan perairannya dalam perselisihan yang sudah berlangsung lama antara Filipina dan Tiongkok," ucap Bongbong Marcos, 64 tahun.

Bongbong Marcos pun mengatakan dia tidak akan memprioritaskan resolusi militer untuk sengketa LTS dan akan melanjutkan pendekatan yang benar untuk mengejar kebijakan yang turut melibatkan Tiongkok.

"Alasan mengapa saya berbicara tentang menempatkan kehadiran militer di sana adalah agar pemerintah hadir di sana untuk menunjukkan kepada Tiongkok bahwa kami mempertahankan apa yang kami anggap perairan teritorial kami," kata Bongbong Marcos.

Keluhan Berulang

Upaya tegas Tiongkok atas klaimnya di LTS telah menyebabkan keluhan berulang kali dari Filipina, Malaysia, Vietnam, Brunei, dan Taiwan, yang semuanya memiliki klaim yang saling bersaing. Amerika Serikat (AS) juga berulang kali mengutuk kebijakan Tiongkok.

Bongbong Marcos menggambarkan hubungan Filipina dengan perjanjian sekutu pertahanan tradisional AS sebagai hubungan yang khusus dan sangat penting, sembari menambahkan bahwa ia harus menjalani garis diplomasi yang sangat, sangat tipis antara Tiongkok dan AS.

Sementara itu, mantan petinju yang maju sebagai calon presiden, Manny Pacquiao, mengatakan dia akan membentuk panel perdamaian yang akan bernegosiasi dengan Beijing mengenai sengketa LTS jika terpilih sebagai Presiden Filipina. SB/ST/Blomberg/N-3