Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bokir dan Nori Jadi Nama Jalan

Foto : Koran Jakarta/John Abimanyu

Para tokoh Betawi diabadikan menjadi nama jalan di bagian-bagian Ibu Kota, beberapa waktu lalu. Di antara tokoh tersebut adalah Nori dan Bokir.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) mengabadikan sejumlah tokoh dan seniman Betawi, seperti Haji Bokir hingga Mpok Norimenjadi nama jalan. Kasudin Bina Marga Jakarta Timur, Benhard Hutajulu,di Jakarta, Jumat (17/6), mengatakan Jalan Haji Bokir bin Dji'un kini menggantikan nama Jalan Raya Pondok Gede di Kecamatan Kramat Jati.

"Jalan Raya Pondok Gede segmen Kelurahan Pinang Ranti dan Kelurahan Dukuh menjadi Jl H Bokir bin Dji'un," kata Benhard. Papannama Jalan H Bokir bin Dji'un telah terpasang menggantikan nama Jalan Raya Pondok Gede. Titik awalnya dari simpang Jalan Raya Bogor atau Pertigaan Hek hingga persimpangan lampu merah Tamini Square.

Sementara itu, papan nama Jalan Mpok Nori juga telah terpasang menggantikan nama Jalan Raya Bambu Apus, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung. Benhard mengatakan di wilayah Jakarta Timur ada lima nama jalan yang berganti menggunakan nama tokoh hingga pejuang kemerdekaan.

Selain nama Nori dan Bokir, ada pula Haji Darip, Entong Gendut, dan Rama Ratu Jaya, yang juga dijadikan nama jalan. Benhard menjelaskan Jalan Darip dimulai dari titik awal Jalan Raya Bekasi hingga simpang Jalan Jenderal Ahmad Yani.

Untuk Jalan Entong Gendut ditetapkan dari titik awal persimpangan Jalan Batu Ampar I hingga titik akhir persimpangan Jalan Raya Condet. Sedangkan nama Rama Ratu Jaya menggantikan nama Jalan BKT sisi Barat dari titik awal persimpangan Jalan Penggilingan hingga Jalan Raya Damai. "Haji Darip ditetapkan menjadi nama jalan yang sebelumnya dikenal Jalan Bekasi Timur Raya. Entong Gendut menjadi nama jalan yang sebelumnya dikenal Jalan Budaya, Condet," ujar Benhard.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top