Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Pandemi - Pengunjung Taman Safari Turun Drastis

Bogor Maksimalkan BOR Hadapi Lonjakan Covid-19

Foto : ANTARA/Linna Susanti

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto

A   A   A   Pengaturan Font

BOGOR - Wali Kota Bogor, Jawa Barat Bima Arya Sugiarto telah menginstruksikan untuk memaksimalkan kesiapan tempat tidur isolasi atau Bed Occupation Rate (BOR) di 21 rumah sakit di daerahnya dalam menghadapi lonjakan kasus positif Covid-19 harian yang mencapai 1.043 orang.

"Kami minta naikkan BOR ke angka maksimal seperti kasus varian delta tahun lalu," kata Bima Arya di Kota Bogor, Jumat (18/2).

Bima mengatakan dari 800 tempat tidur isolasi yang disiagakan di 21 rumah sakit dalam menghadapi penyebaran varian omicron, kini sudah 1.300 seperti saat lonjakan varian delta. Instruksi itu sudah ia berikan melalui Dinas Kesehatan sejak lonjakan kasus positif Covid-19 mencapai 1.043 orang pada Kamis (17/2).

Atas lonjakan kasus ini, Bima Arya menyerukan agar masyarakat kembali mengetatkan protokol kesehatan agar terhindar dari terpapar penyakit menular varian baru virus Korona itu. Varian Omicron yang lebih cepat menular namun akan berdampak ringan bahkan tidak bergejala apabila telah melaksanakan vaksinasi lengkap.

Di sisi lain, bagi warga lanjut usia (lansia), memiliki penyakit penyerta atau komorbid lebih baik di rumah saja, karena masuk kelompok renta terhadap gejala yang mungkin terjadi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno sebelumnya mengatakan kebanyakan yang memerlukan perawatan rumah sakit adalah kelompok renta tersebut. Ia menambahkan masyarakat yang belum melaksanakan vaksinasi lengkap dosis kesatu, kedua. dan penguat.

"Sampaikan kepada masyarakat prokes diperketat, laksanakan vaksinasi sampai dosis penguat bagi yang belum," kata Bima.

Dampak Omicron

Sementara itu, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 3 telah berdampak pada kunjungan wisata di Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor.

"Dibanding Januari ada menurun sekitar 25 persen, kalau kita sadari ada level 3 ya, ada peningkatan mereka yang terkena Omicron di Jakarta saat itu, sekarang sudah melandai lagi ya," kata General Manager Area TSI, Emeraldo Parengkuan di sela penyelenggaraan vaksinasi penguat TSI Bogor di area parkir G tempat wisata tersebut, kemarin.

Aldo sapaannya menyebutkan selama pandemi Covid-19, TSI mulai merasakan peningkatan kunjungan pada November dan Desember 2021 hingga minggu awal Februari 2022. Namun, kembali turun setelah kabar penyebaran Covid-19 varian Omicron di DKI Jakarta melonjak dan kemudian disusul penerapan kembali PPKM level 3 di Kabupaten Bogor yang kasus positif penyakit yang berasal dari virus Korona itu juga meningkat.

Dari kapasitas 22.000 pengunjung per hari, selama Pandemi Covid-19, kunjungan TSI belum mencapai setengahnya meskipun ada aturan 50 persen pengunjung. Tertinggi selama pandemi virus Korona ini, kata Aldo, baru mencapai 8.500 orang per hari, masih kurang sekitar 1.500 pengunjung untuk mencapai setengahnya.

"Penyebaran di Jabodetabek ya, sekarang DKI Jakarta sudah mengalami puncaknya ya, sudah mulai turun melandai, kita harap Jabar juga begitu," ujarnya.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top