Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bogor Andalkan Angklung Gubrak

Foto : ANTAR/HO-Humas Pemkab Bogor

Angklung Gubrak dari Desa Mekarjaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, diandalkan untuk menarik wisatawan

A   A   A   Pengaturan Font

BOGOR - Pemerintah Kabupaten Bogor berupaya menarik wisatawan dengan memadukan kesenian Angklung Gubrak dipadukan wisata alam kopi di Desa Mekarjaya, Kecamatan Cigudeg. Demikian kata Kepala Desa Mekarjaya, Ismail Abraham, di Bogor, Selasa (30/8).

"Akan dikombinasikan paket wisata kopi dengan Angklung Gubrak," katanya. Jadi, wisatawan dapat menikmati kopi Mekarjaya dan alunan Angklung Gubrak. Dia juga berharap Angklung Gubrak dapat ditetapkan sebagai warisan budaya UNESCO.

Angklung Gubrak milik Desa Mekarjaya telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Herritage) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) pada 2021. Ismail mengaku memadukan Angklung Gubrak dengan wisata alam agar desanya semakin dikenal luas.

Menurutnya, Angklung Gubrak merupakan salah satu warisan budaya yang tumbuh dan berkembang di Cigudeg. Benda itu yang tertua di Desa Mekarjaya. Angklung sempat terkenal sebagai ikon Bogor pada era kolonial.

Ismail juga mengajak masyarakat ikut melestarikan seni dan budaya Sunda ini, dalam bentuk kegiatan seni budaya, pariwisata. "Mari jaga dan rawat tradisi seni budaya Angklung Gubrak dengan baik. Dengan begitu, desa ini tetap terjaga tradisionalnya, tetapi berpenghasilan internasional," katanya.

Angklung Gubrak merupakan alat musik dari bamboo. Panjangnya sekitar 50 hingga 100 sentimeter. Angklung Gubrak adalah jenis kuno tidak memiliki nada, tapi hanya mengeluarkan suara gubrak. Makanya, dia diberi nama Angklung Gubrak. Angklung Gubrak digunakan masyarakat Mekarjaya untuk menghormati Dewi Padi dalam kegiatan mulai dari menanam, manen, dan ngangkut padi.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top