Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kerusakan Infrastruktur - Perlu Tiga Bulan untuk Memperbaiki Longsor

Bocimi Terlalu Riskan untuk Arus Mudik-Balik

Foto : ANTARA/Henry Purba

Petugas melintas di sekitar jalan tol yang amblas di ruas tol Bocimi KM 64, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (4/4).

A   A   A   Pengaturan Font

BOGOR - Hingga kemarin siang jalan tol Bogor, Ciawi, dan Sukabumi (Bocimi) arah dari Sukabumi ke Ciawi tak dapat dilalui karena dekat pintu keluar Gerbang Tol (GT) Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, longsor. Padahal tol yang diresmikan presiden tersebut belum genap setahun. Tol tepatnya diresmikan tanggal 4 Agustus 2023.

Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso telah membuat rekayasa lalu lintas. Kendaraan dari Jakarta menuju Sukabumi, kata dia, dikeluarkan di exit Tol Cigombong. Kemudian masuk di Parung Kuda, lanjut ke Sukabumi.

Demikian pula untuk kendaraan dari arah Sukabumi menuju Jakarta. Mereka dikeluarkan dari exit tol Parung Kuda, masuk lagi ke Cigombong. "Demikian seterusnya. Ini untuk pengamanan jalur di titik longsor," ujar Raden Slamet . Dia menambahkan kejadian longsor tersebut sempat menyebabkan sejumlah kendaraan terperosok, namun tidak ada korban meninggal.

Sementara itu, pemangku Kebijakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Kementerian PUPR Sonny S Wibowo menambahkan, perbaikan ruas Tol Bocimi yang longsor membutuhkan waktu dua sampai tiga bulan karena rusak cukup berat.

"Terkait longsor Bocimi kami akan evaluasi. Rusaknya memang berat karena hampir satu ruas jalan," ungkapnya. Untuk memperbaikinya tidak bisa buru-buru untuk digunakan sebagai jalur mudik dan balik, karena perlu waktu dua sampai tiga bulan.

"Kalau dipaksakan perbaikan untuk kegiatan mudik dan balik, terlalu riskan. Jadi, berdasarkan pengalaman longsor sebelumnya, perlu waktu dua-tiga bulan, baru bisa diselesaikan," tutur Sonny.

Untuk itu, Sonny berharap masyarakat pengguna jalan agar mengikuti rekayasa lalu lintas yang diberlakukan Korlantas Polri. "Kami minta kesadaran masyarakat untuk melalui alternatif yang sudah disiapkan," kata Sonny. Longsor terjadi di jalan tol seksi 2, KM 64+600 A dari arah Jakarta menuju Sukabumi hari Rabu (3/4).

Memantik Pertanyaan

Longsor memantik pertanyaan banyak warganet mengenai penyebabnya seperti dalam akun @k4m4lk3r3n, "Tol Bocimi exit parungkuda ini setahu saya masih belum ada dua tahun. Kalau longsor tanpa ada bencana alam, berarti ada kesalahan saat perencanaan dan pelaksanaan konstruksi di lapangan."

Dokumen Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang dilihat di Jakarta Kamis (4/4) mengungkap dugaan kesalahan drainase permukaan jalan pada saat perencanaan konstruksi dapat diidentifikasi lewat bebera cara. Salah satunya, kemiringan melintang perkerasan jalan tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan untuk keperluan drainase permukaan jalan. Ini dapat diidentifikasi dari rusaknya permukaan perkerasan jalan yang retak-retak.

Akibat retakan tersebut permukaan jalan menjadi longsor karena air yang meresap ke dalam. Ini menyebabkan badan jalan tidak kuat mendukung beban lalu-lintas. Setelah kemiringan melintang, selokan samping dan gorong-gorong yang menjadi drainase saluran tidak berfungsi dengan baik. Ini bisa karena erosi tebing di atas saluran tersebut, sehingga tersumbat.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka, Antara

Komentar

Komentar
()

Top