BNPB-UGM Kerja Sama Atasi Longsor

YOGYAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama pemasangan instrumentasi peringatan dini bencana longsor tahun anggaran 2018. Keduanya sepakat menerapkan teknologi peringatan dini bencana longsor dengan pemasangan sistem peringatan dini bencana longsor berbasis curah hujan dan kondisi geologi setempat.

"Kerja sama ini untuk meminimalkan dampak korban jiwa dan kerugian harta benda akibat bencana tanah longsor," kata Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB, Bernardus Wisnu Widjaja, usai menandatangani kerja sama, di ruang sidang pimpinan UGM, Yogyakarta, Kamis (5/4). Dari UGM penandatanganan dilakukan Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM, Paripurna Sugada.

Wisnu mengatakan kerja sama ini harus dilakukan agar bisa menyikapi kondisi negara yang senantiasa dianggap sebagai supermarket bencana. Meskipun dalam prosesnya, BNPB kemudian berpikir ulang bahwa inilah laboratorium bencana dan Indonesia harus bisa memanfaatkan.

Sebagai laboratorium bencana dan unggul dalam pengelolaan bencana, menurut Wisnu, orang asing yang masuk ke Indonesia bisa belajar. Pemberian ISO 22327 di bidang tanah longsor menjadi bukti bahwa Indonesia nomor satu untuk bidang tersebut. Ini tentunya menjadi tantangan dan jangan berhenti di bidangini karena masih banyak yang lain. Indonesia punya bencana 13 macam, ini baru satu. YK/N-3