BNPB Tawarkan Solusi Bangun Rumah Tahan Gempa
Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, saat mengunjungi korban Gempa Kabupaten Bandung Barat, Kamis (25/9).
Dia memaparkan, dalam hal ini salah satu solusi sederhana yang diusulkan BNPB kepada pihak terkait di tingkat pusat dan daerah ataupun masyarakat yaitu dengan cara menambahkan kawat anyaman galvanis (biasa untuk kandang ayam) sebagai pelapis dinding rumah.
BNPB mengkonfirmasi metode konstruksi tersebut sudah diuji di Jepang dan terbukti efektif untuk rumah sederhana tipe 3x6 meter. Biaya bahan baku terjangkau dengan standar harga di dalam negeri diperkirakan hanya sekitar 1,5 juta hingga 2 juta rupiah per rumah.
Abdul mengungkapkan metode itu cukup realistis digunakan di Indonesia yang jumlah penduduk berpenghasilan rendah dan sangat miskin sebanyak 26,5 juta jiwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021.
Dari jumlah tersebut diasumsikan satu keluarga terdiri dari lima orang berarti, kata dia, ada sekitar lima juta keluarga yang membutuhkan rumah tahan gempa. BNPB memandang dibutuhkan biaya maksimal 5 juta rupiah per keluarga dengan metode tersebut dan hal ini salah satunya dapat diakomodasi melalui pemanfaatan dana desa.
"Indonesia ada 50 ribu desa rawan gempa. Jika setiap dana desa disisihkan 50 juta rupiah per tahun untuk itu. Maka dalam satu tahun dapat dibangun rumah untuk 500 ribu keluarga, dan dalam 10 tahun ada sebanyak lima juta keluarga bisa mendapatkan rumah tahan gempa," kata dia.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya