Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

BNPB Berkoordinasi dengan Bupati Sleman Terkait Aktivitas Merapi

Foto : ANTARA/Victorianus Sat Pranyoto

Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan sesuai melakukan koordinasi dengan Bupati Sleman terkait dengan aktivitas Gunung Merapi.

A   A   A   Pengaturan Font

SLEMAN - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melakukan koordinasi dengan Bupati Sleman Sri Purnomo dalam upaya menyikapi perkembangan aktivitas Gunung Merapi dalam beberapa hari terakhir.

"Dari hari Sabtu 4 Juli, ada gempa vulkanik dangkal dua hari berturut-turut," kata Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan seperti dikutip dari Antara, di Sleman, Kamis (9/7).

Menurut dia, pihaknya mendapat informasi dari BPPTKG Yogyakarta terkait aktivitas Gunung Merapi yang berbeda dari sebelumnya.

"Dari data-data BPPTKG, kami mengirimkan surat kepada BPBD DIY dan Jawa Tengah. Maksud dari surat itu untuk kesiapsiagaan. Kita mendatangi empat kabupaten, Boyolali, Klaten, Sleman, dan Magelang untuk melihat kesiapsiagaan, memastikan jalur-jalur evakuasi harus siap," katanya.

Menurut dia, BNPB sangat konsen terkait dengan penanganan bencana dan keselamatan masyarakat menjadi prioritas. "Kami berusaha agar semua masyarakat selamat," katanya.

Ia mengatakan, jikapun Gunung Merapi tidak meletus dalam hari-hari ini, kesadaran kesiapsiagaan sudah dilakukan sehingga suatu saat terjadi sudah siap.

"Hari Sabtu kemarin dari BPPTKG menyampaikan ada gempa vulkanik dangkal dua hari berturut-turut. Nah ini menjadi salah satu indikasi. Kami sebelumnya sudah tahu ada erupsi-erupsi yang sudah terjadi, bahkan ketinggian mencapai di atas tiga kilometer. Semua adalah aktivitas vulkanik," katanya.

Lilik mengatakan, pihaknya juga telah mengunjungi pos pengamatan Gunung Merapi di Jrakah, dan menjelaskan adanya morfologi Merapi yang mulai tumbuh. "Ini mengisyaratkan ada kemungkinan aktivitas-aktivitas dari dalam Merapi yang mulai terpantau," katanya.

Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida mengatakan aktivitas Merapi terus terjadi, ada pemendekan dari pengukuran IDM, tapi belum terlalu signifikan, pemendekan sebesar 0,5 sentimeter per hari arah Babadan.

"Perkembangan ke depan, kami masih terus melihat. Ada dua kemungkinan, dalam artian bisa meletus atau erupsi seperti kemarin 21 Juni. Kan sejak 2018, terjadi erupsi dengan eksplosive skala 1 dibandingkan, erupsi 2010 dengan skala 4 dan tahun 2006, skala 2," katanya. mar/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top