Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Bisnis - BBNI Bagi Dividen Rp4,77 Triliun

BNI Tambah 20 Persen Beli Obligasi

Foto : ANTARA/Muhammad Adimaja

USAI RUPS - Dirut PT BNI Tbk, Achmad Baiquni (keempat kiri) bersama jajaran direksi usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan tahun buku 2017 di Jakarta, Selasa (20/3). RUPS Tahunan Tahun Buku 2017 BNI menyetujui pembagian deviden sebesar 35 persen atau senilai 4,77 triliun rupiah dari laba periode 2017 sebesar 13,62 triliun rupiah.

A   A   A   Pengaturan Font

Pembelian obligasi korporasi akan menambah penyaluran kredit Bank BNI pada tahun 2018 hingga 511 triliun rupiah.

JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk (BBNI) akan menaikkan jumlah investasi di obligasi korporasi hingga 20 persen pada tahun ini sejalan dengan relaksasi yang diberikan Bank Indonesia untuk menambah komponen perhitungan kredit perbankan.

Direktur Treasuri BNI, Rico Rizal Budidarmo, mengatakan pembelian obligasi korporasi itu juga akan menambah penyaluran kredit perseroan yang pada tahun ini ditargetkan tumbuh 13-16 persen (yoy) atau menjadi 498 triliun hingga 511 triliun rupiah dari 441,3 triliun rupiah di 2017. "Relaksasi makroprudensial yang diberikan sejalan dengan rencana kita.

Kami ekspetasi dana kami di obligasi korporasi akan tumbuh 20 persen," ujar Rico Rizal usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk tahun buku 2017 di Jakarta, Selasa (20/3). Namun, kata Rico, target pertumbuhan 20 persen investasi itu juga akan sangat tergantung penghimpunan dana BNI, kemampuan likuiditas untuk menggenjot kredit, dan juga kondisi pasar obligasi.

Jika likuiditas BNI berlebih, bukan tidak mungkin pertumbuhan investasi di obligasi korporasi bisa lebih dari 20 persen. "Jika kondisi likuiditas memungkinkan, kita akan utilisasi untuk membeli obligasi korporasi," ujar dia. Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) yang ditargetkan BNI pada tahun ini tumbuh 13-15 persen dari 516,1 triliun rupiah pada 2017.

Peningkatan investasi BNI di obligasi korporasi itu untuk memanfaatkan kebijakan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIMP) Bank Sentral, yang merupakan penyempurnaan rasio pembiayaan terhadap pendanaan (Loan to Funding Ratio/LFR).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top