Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Peningkatan Layanan

BNI Permudah WNI di Jepang Berinvestasi di Era Digital

Foto : ISTIMEWA

Ario Bimo Direktur Keuangan BNI

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kebutuhan edukasi tentang pentingnya berinvestasi selama beberapa tahun terakhir tidak hanya dialami masyarakat yang ada di daerah, akan tetapi juga menyentuh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri. Sebab, para WNI yang mendapatkan penghasilan sebagai pekerja migran atau PMI kerap memiliki pengetahuan terbatas dalam hal pengelolaan uangnya.

Alih-alih menginvestasikan uangnya, para PMI hanya mengetahui cara menarik uang, bersikap konsumtif, tanpa memahami pentingnya menyimpan uangnya pada tabungan atau produk deposito. Padahal, menabung pada tabungan atau deposito itu penting agar uang mereka tetap utuh sekembalinya pulang ke Indonesia.

Untuk itulah, BNI bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) menggelar Workshop Literasi Remitansi Nontunai dan Investasi di Era Digital untuk PMI. Ada sekitar 300 PMI yang hadir pada event literasi keuangan Digital yang diselengarakan di Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT), Minggu (1/9).

Hadir pada kesempatan ini Direktur Keuangan BNI Ario Bimo yang akrab disapa Bimo. Pengetahuan tentang berinvestasi ini menjadi krusial karena bekerja di luar negeri bukanlah pekerjaan yang selamanya, sehingga pendapatan yang diperoleh bisa saja habis dengan cepat. Inisiatif untuk menabung perlu tertanam dalam benak WNI di luar negeri.

Melalui workshop ini, BI dan BNI memperluas akses informasi keuangan kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia, terutama untuk mengetahui cara berinvestasi yang aman.

Tahap awalnya, WNI perlu mengetahui implementasi remitansi oleh BI dengan kampanye Dana Berakhir di Rekening, sehingga WNI di luar negeri dan keluarganya dapat semakin mudah mengelola keuangannya, termasuk melakukan investasi untuk perencanaan masa depan.

"Keikutsertaan BNI dalam kegiatan ini merupakan wujud komitmen perseroan sebagai agen perubahan atau agent of development untuk meningkatkan kesdaraan atau awareness WNI di Jepang akan pentingnya pengelolaan keuangan dan Investasi," ujar Bimo.

Beralih ke "Scripless"

Sebelum teknologi digital berkembang seperti sekarang, lanjutnya, investasi masih dilakukan secara tradisional. Namun, seiring berjalannya waktu, dunia pasar modal pun ikut beralih ke metode digital atau yang dikenal dengan istilah scripless.

Maka dari itu, pada kesempatan ini BNI sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara turut mendukung program BI ini dengan memberikan produk dan layanan perbankan terbaik bagi diaspora dan PMI di Jepang.

Bimo menyampaikan saat ini, lebih dari 45.000 pekerja asal Indonesia saat ini bekerja di berbagai sektor seperti pertanian, manufaktur, dan perikanan di Jepang. Sampai Juni 2019, kinerja pembukaan rekening tabungan BNI di Jepang tumbuh 33 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

bud/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top