Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pertanian Terintegrasi

BNI Lanjutkan Program Serap Gabah Petani di Garut

Foto : ISTIMEWA

Ryan Kiryanto

A   A   A   Pengaturan Font

GARUT- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) melanjutkan program kewirausahaan pertanian di Garut, Jawa Barat melalui penyerapan gabah petani. Program yang dumulai sejak Oktober 2017 itu dimaksudkan untuk mewujudkan usaha pertanian yang terintegrasi.

Bank dalam program tersebut melakukan penguatan kelembagaan kepada petani maupun Badan Usaha yang menaungi petani dengan mendorong terbentuknya dua perusahaan PT Mitra Desa Bersama (MDB) Banyuresmi dan PT MDB Kadungora.

Corporate Secretary Bank BNI, Ryan Kiryanto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (21/5) mengatakan salah satu wujud program tersebut yakni kegiatan serap gabah di Desa Sukabakti, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat di lahan seluas 6.500 meter persegi. Hadir dalam kesempatan itu, Direktur Utama BNI Achmad Baiquni, Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budi Harto, bersama pada Direktur Utama BUMN lainnya.

Catur Budi Harto dalam kesempatan itu menyatakan bahwa jumlah Kartu Tani yang telah disalurkan BNI kepada petani di Kabupaten Garut mencapai 7.615 kartu. Sebanyak 1.262 petani telah memperoleh pembiayaan KUR BNI senilai 8,15 miliar rupiah. Selain itu BNI telah mengakuisisi sebanyak 326 Agen46 yang didalamnya terdapat 56 agen Kelompok Tani (Poktan) dan 270 agen non Poktan.

Sementara di lokasi Mitra Desa Bersama (MDB) Kadungora dan Banyuresmi sudah terdapat unit-unit bisnis berupa Unit Toko Tani yang menyediakan kebutuhan sarana produksi, Unit Toko Desa yang menjual kebutuhan harian masyarakat. Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI, Bambang Setyatmojo menuturkan, program serap gabah di Garut mengutamakan pembelian gabah pada harga pasar untuk para petani yang telah menjadi debitur KUR BNI dan pemegang Kartu Tani BNI.

Selain itu, juga bekerja sama dengan PT Mitra Desa Bersama dan agen-agen GSHP sebagai Distribution Channel yang bertujuan untuk dapat mengintervensi pasar dan mempersingkat mata rantai yang selama ini berjalan sejak dulu. "Dulu biasanya melibatkan tengkulak dan penebas. Kini petani akan menerima pendapatan hasil panen lebih besar dan lebih sejahtera.

Dengan demikian diharapkan para petani dapat membayar kewajibannya pada BNI tepat waktu," kata Bambang. Perseron juga memberi bantuan pada unit penggilingan beras dalam bentuk mesin pengering gabah.

bud/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top