BNI Kenalkan Layanan Perbankan Sejak Dini

JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengedukasi pelajar mulai dari Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) mengenai layanan dan produk perbankan. Selain memperkenalkan layanan dan produk perbankan, edukasi tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan tingkat literasi keuangan kepada masyarakat.

Dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada 2 Mei 2018, BNI Kantor Wilayah Jakarta Kemayoran mengundang pelajar TK, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan SMA untuk melihat aktivitas di bank. Acara dilakukan di delapan kantor cabang dan 24 outlet yang tersebar di area Jakarta sampai dengan Karawang.

CEO BNI Kantor Wilayah Jakarta Kemayoran, Feri Andajaya menyatakan acara ini diharapkan dapat memberikan pendidikan lebih awal kepada anak-anak agar mereka mengetahui aktivitas perbankan, termasuk pembukaan rekening dan transaksi. Aktivitas itu juga dalam rangka memperkenalkan dan mendekatkan bank kepada generasi muda.

"Kegiatan ini sebagai salah satu edukasi yang memang bisa menjadi tambahan bekal agar mereka mengetahui bagaimana aktivitas perbankan. Selain itu, ini juga menjadi peran penting bank dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia," ujar Feri di sela-sela acara Field Trip SDN 07 Kenari Jakarta di BNI Kantor Cabang Kramat, DKI Jakarta, Rabu (2/5).

Kegiatan itu bagian dari acara kunjungan 25.250 pelajar dari TK hingga SMA untuk mengenal lebih dekat perbankan Indonesia dengan melihat aktivitas layanan BNI di kantor cabang dan outlet di seluruh Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke. Acara field trip bertema Banking Service Excellence itu dimaksudkan untuk memperkenalkan penerapan Pelayanan Prima di BNI dan perbankan umumnya.

Tak hanya itu, field trip ini juga sekaligus mendekatkan layanan perbankan kepada pelajar sehingga dapatmembantu mempercepat literasi keuangan yang digelorakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Seperti diketahui, tingkat literasi keuangan di Indonesia masih rendah karena masih kurangnya edukasi dan pemahaman nasabah.

Hasil riset OJK pada 2017 menyebutkan literasi keuangan 29,66 persen dari populasi penduduk Indonesia, sementara inklusi keuangan sudah 67,82 persen. Angka itu masih di bawah Malaysia dan Singapura dengan inklusi keuangannya masing-masing 68 persen dan 98 persen. Feri menambahkan field trip itu secara tak langsung dapat membantu meningkatkan perolehan dana murah atau Dana Pihak Ketiga (DPK) yang menjadi salah satu fokus BNI saat ini. "Kita juga mengajarkan berhemat sehingga akan meningkatkan dana mereka di tabungan," ujarnya.

Fasilitasi Nasabah

Menurut Feri, pihaknya mempunyai produk yang memfasilitas nasabah mulai sejak lahir hingga meninggal. Salah satunya Taplus Anak untuk usia di bawah 18 tahun. Dia mengungkapkan, untuk BNI Kantor Wilayah Jakarta Kemayoran, pertumbuhan Taplus Anak hingga triwulan I-2018 sudah di atas 10 persen.

Sementara itu, Pemimpin BNI Kantor Cabang Kramat, Fitri Erlianti Pemimpin menambahkan, ke depan, BNI akan melayani berdasarkan kebutuhan nasabah. Caranya, pihaknya akan menggali kebutuhan nasabah, seperti apa yang dibutuhkan, hobi, pekerjaan. Kebutuhan nasabah itu, lanjutnya, akan difasilitasi.

"Dari kebutuhan nasabah, kami akan tahu produk apa yang dibutuhkan. Jadi, ada keterhubungan antara service dan sales. Kami tetap berikan yg terbaik kpd nasabah. Layanan diharapkan dpt beri kontribusi kepada bangsa dan masyarakat," pungkasnya.

mad/E-10