Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

BMKG Prakirakan Cuaca Cerah Berawan di Labuan Bajo Selama Sepekan

Foto : (ANTARA/Gecio Viana)

Pemandangan Kota Labuan Bajo dari Puncak Waringin Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

A   A   A   Pengaturan Font

LABUAN BAJO- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) berpotensi cerah berawan hingga berawan sebagian.

"Cuaca untuk sepekan ke depan belum mengalami perubahan signifikan dari kondisi cuaca beberapa hari terakhir ini," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Patricia Christin Seran dihubungi di Labuan Bajo, Selasa
Ia menjelaskan cuaca cerah berawan hingga berawan sebagian di Labuan Bajo dan sekitarnya, karena saat ini masih berada pada periode musim kemarau, dimana angin Monsun Australia akan lebih dominan di musim ini.
"Angin dari Australia ini bertiup dari Timur dan Tenggara dan sifatnya lebih kering," ungkapnya.

Ia menambahkan angin masih bertiup dari arah Timur Laut dan Tenggara dengan kecepatan rata-rata berkisar 5-15 knot atau sekitar 10-30 km/jam.

Sementara itu, terkait tinggi gelombang di perairan sekitar Manggarai Barat, yaitu di wilayah perairan Selat Sape bagian Utara, masih dalam kategori rendah, yaitu berkisar 0.2-1.25 meter.

"Di wilayah perairan Selat Sape bagian Selatan masih dalam kategori tinggi gelombang sedang, yaitu berkisar 1.25-2.5 meter," katanya.

Lebih lanjut, ia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati selama musim kemarau yang disertai angin kencang dan suhu panas.

Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, lanjut dia, adalah bahaya kebakaran.

Ia meminta warga untuk menghindari membakar sampah tanpa pengawasan dan jangan membuang puntung rokok yang masih menyala secara sembarangan.

"Karena angin kencang yang kering ini dapat dengan mudah menyebarkan api dan menyebabkan kebakaran yang tidak terkendali," ujarnya.

Selama musim kemarau, ia meminta warga yang beraktivitas di luar ruangan untuk menggunakan tabir surya atau sunscreenguna melindungi kulit dari paparan sinar matahari.

Suhu panas dan paparan sinar ultraviolet (UV) yang tinggi dinilai dapat berisiko bagi kesehatan kulit.

"Jaga kesehatan, pastikan tetap terhidrasi dengan tercukupi cairan dalam tubuh dan menghindari paparan langsung sinar matahari terlalu lama, terutama saat siang hari ketika suhu mencapai puncaknya," katanya. Ant


Redaktur : -
Penulis : Antara, Opik

Komentar

Komentar
()

Top