BMKG: Indonesia Rasakan Fenomena Equinox Dua Kali dalam Setahun
Namun, BMKG menegaskan bahwa fenomena Equinox tidak mengakibatkan peningkatan suhu udara secara signifikan (ekstrem) maupun perubahan musim permanen di wilayah Indonesia.
Hasil pengamatan BMKG sebelum dan sesudah periode Equinox, mendapati variasi suhu harian maksimum pada siang dan suhu minimum pada malam hari di sejumlah daerah di Indonesia cenderung normal.
Guswanto menyebutkan, pengamatan dari Stasiun Meteorologi di Semarang mencatat suhu maksimum pada siang hari 36,2-36,6 Celsius (Agustus-September). Kemudian saat yang sama suhu minimum di Ruteng, Flores, Nusa Tenggara Timur sekitar 12,9 Celsius dan dan 15,0 Celsius di Jaya Wijaya, Papua.
Melalui penjabaran tersebut maka BMKG mengimbau masyarakat Indonesia untuk tenang, dan bijak merespon informasi seputar iklim dan cuaca dengan tetap meningkatkan kesiapsiagaan demi meminimalisir potensi risiko dinamika perubahan cuaca yang ada. Ant/I-1
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya