Jum'at, 17 Jan 2025, 16:45 WIB

BMKG: Gelombang tinggi masih berpotensi di laut selatan Jateng

Ilustrasi - Gelombang tinggi di Pantai Bunton, Kecamatan Adipala, Kabupaten CIlacap, Jawa Tengah.

Foto: ANTARA/Sumarwoto

Cilacap -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan tinggi gelombang 2,5-4 meter yang masuk kategori gelombang tinggi masih berpotensi terjadi di laut selatan Jawa Tengah (Jateng).

"Potensi terjadinya gelombang tinggi ini masih dipengaruhi oleh angin barat," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyi di Cilacap, Jumat.

Dalam hal itu, kata dia, pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari arah barat daya-barat laut dengan kecepatan berkisar 6-20 knot.

Menurut dia, pola pergerakan angin yang cenderung searah dengan kecepatan tinggi berpotensi meningkatkan tinggi gelombang laut.

"Oleh karena itu, kami mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku hingga tanggal 20 Januari 2025, khususnya di wilayah Samudra Hindia selatan Cilacap, Samudra Hindia selatan Kebumen, dan Samudra Hindia selatan Purworejo," katanya.

Bahkan, kata dia, gelombang tinggi juga berpotensi terjadi di perairan selatan Jateng khususnya perairan selatan Cilacap, perairan selatan Kebumen, dan perairan selatan Purworejo.

Terkait dengan hal itu, dia mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk memerhatikan risiko gelombang tinggi terhadap keselamatan pelayaran.

"Berdasarkan analisis, kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter berisiko terhadap perahu nelayan," katanya.

Menurut dia, kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter dapat berisiko terhadap tongkang, serta kecepatan angin mencapai 21 knot dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter berisiko terhadap kapal feri.

Ia mengimbau bagi wisatawan yang mengunjungi pantai agar tidak bermain air atau berenang di pantai terutama wilayah pantai yang berhadapan langsung dengan Samudra Hindia.

"Semua itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita diinginkan," kata Teguh.

Redaktur: -

Penulis: Antara, Sujar

Tag Terkait:

Bagikan: