Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

BMKG: Bibit Siklon 91S dan 91B Terdeteksi di Samudra Hindia

Foto : ANTARA/BMKG

Tangkapan layar citra satelit yang dipublikasikan BMKG menunjukkan bibit siklon tropis 91S dan 91B terpantau di sekitar wilayah Indonesia, Senin (8/5/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

BMKG menyampaikan bibit siklon tropis 91S terpantau di Samudera Hindia sebelah barat Bengkulu.

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi kemunculan bibit siklon tropis 91S dan 91B di sekitar wilayah Indonesia yang berpotensi mempengaruhi cuaca di sejumlah wilayah dalam beberapa hari ke depan.

Deputi Meteorologi BMKG Guswanto di Jakarta, Senin (8/5), menyampaikan bibit siklon tropis 91S terpantau di Samudera Hindia sebelah barat Bengkulu.

Ia menyampaikan bibit siklon 91S terpantau berada di sekitar 4,3 Lintang Selatan (LS) dan 91,6 Bujur Timur (BT) dengan kecepatan angin maksimum 15 knot, dan tekanan udara minimum 1008.5 milibar (mb).

"Potensi bibit ini untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah," katanya.

Ia memaparkan dampak bibit 91S terhadap kondisi cuaca di Indonesia dalam 24 jam ke depan, antara lain potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di Bengkulu dan Lampung.

Selain itu, lanjutnya, bibit 91S juga berdampak pada tinggi gelombang 1,25-2,5 meter di perairan timur Kepulauan Nias, perairan timur Pulau Sipora-Pulau Pagai.

Untuk tinggi gelombang di kisaran 2,5-4 meter yakni di perairan Pulau Simeulue, Perairan barat Kepulauan Nias hingga Kepulauan Mentawai, perairan PulauEnggano-Bengkulu, Perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga selatan Banten. Sedangkan gelombang lebih tinggi di kisaran 4-6 meter di Samudra Hindia barat Nias.

Sementara untuk bibit siklon tropis 91B, Guswanto menyampaikan berada di Samudera Hindia sebelah barat laut Aceh, tepatnya pada posisi 6,6 Lintang Utara (LU) dan 93.3 BT dengan kecepatan angin maksimum 15 knots dan tekanan minimum 1005 mb.

"Untuk 24 jam ke depan bergerak ke arah barat dan potensi bibit ini untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah," katanya.

Ia memaparkan dampak bibit 91B terhadap kondisi cuaca di Indonesia dalam 24 jam ke depan, antara lain potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di Aceh dan Sumatera Utara. Selain itu bibit 91B juga berdampak pada tinggi gelombang 1,25-2,5 meter di perairan Sabang-Banda Aceh.

Tinggi gelombang lebih tinggi 2,5-4 meter berpotensi terjadi di Selat Malaka bagian utara. Sedangkan tinggi gelombang 4-6 meter di perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh, Samudra Hindia barat Aceh.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top