Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Blinken: Asia Khawatir dengan Meluasnya Konflik di Timur Tengah

Foto : CNA/Tang Chhin Sothy/Pool via AP

Menlu AS Antony Blinken berbicara di KTT ASEAN-AS di Vientiane, Laos, Jumat 11 Oktober 2024.

A   A   A   Pengaturan Font

VIENTIANE - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada hari Jumat (11/10) ada kekhawatiran yang mendalam di Asia tentang prospek konflik yang menyebar di Timur Tengah. Sementara Sekjen PBB menyerukan segala kemungkinan untuk dilakukan guna menghindari "perang habis-habisan" di Lebanon.

Konflik di Timur Tengah menjadi isu utama selama KTT ASEAN hari Jumat di Laos, di mana Blinken mengatakan Washington berdedikasi menggunakan diplomasi untuk mencoba mengendalikan situasi dalam menghadapi apa yang disebutnya poros perlawanan yang dipimpin Iran.

"Fokus kuat Amerika Serikat, yang telah terjadi selama setahun terakhir ... (adalah) mencegah konflik ini menyebar. Dan kami berupaya keras untuk itu setiap hari," kata Blinken dalam konferensi pers.

"Kami bekerja keras melalui pencegahan dan diplomasi untuk mencegah hal itu terjadi. Jelas juga ada kekhawatiran mendalam yang kami rasakan tentang penderitaan anak-anak, perempuan, dan laki-laki di Gaza."

AS telah menekankan kepada Israel pentingnya memenuhi kebutuhan kemanusiaan masyarakat di Gaza, kata Blinken. Ia menambahkan, merupakan kepentingan Israel orang-orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat permusuhan di Lebanon dapat kembali.

Pertemuan puncak tahunan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) juga mencakup pertemuan dengan para pemimpin dan diplomat tinggi dari India, Tiongkok, Jepang, Amerika Serikat, Russia, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru, serta Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres.

Diskusi hari Jumat mencakup perang di Ukraina, perang saudara Myanmar, perubahan iklim, ketegangan di Selat Taiwan, dan kekhawatiran tentang konfrontasi di Laut Tiongkok Selatan, jalur utama perdagangan kapal senilai setidaknya US$3 triliun setiap tahunnya.

Eskalasi demi Eskalasi

Sekjen PBB Antonio Guterres mengutuk serangan pasukan Israel terhadap menara pengawas yang melukai dua pembawa perdamaian PBB dari Indonesia, sebuah insiden yang menurutnya melanggar hukum internasional dan tidak boleh terulang.

Ia mengatakan, penyebaran pertempuran apa pun di Timur Tengah akan menimbulkan dampak negatif yang dramatis pada seluruh dunia dan menyerukan pengekangan diri secara maksimal dari semua pihak.

"Selama saya menjabat sebagai Sekretaris Jenderal, saya belum pernah melihat contoh kematian dan kehancuran sedramatis yang kita saksikan di sini," katanya dalam konferensi pers.

"Kita menyaksikan eskalasi demi eskalasi, regionalisasi konflik yang menjadi ancaman bagi perdamaian dan keamanan global."

"Kami melihat tragedi besar di Lebanon. Dan kami harus melakukan segala cara untuk menghindari perang besar-besaran," imbuhnya.

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr mengajukan permohonan di hadapan para pemimpin regional agar semua pihak benar-benar berkomitmen dalam mengelola perselisihan di Laut Tiongkok Selatan, tempat negaranya terlibat dalam konfrontasi dengan Tiongkok selama lebih dari setahun.

Perselisihan ini telah memicu kekhawatiran bahwa hal itu bisa lepas kendali, karena sekutu pertahanan AS, Filipina, menuduh Tiongkok melakukan agresi, dan Beijing menyatakan kemarahan atas apa yang disebutnya provokasi dan pelanggaran teritorial oleh Manila.

Pernyataannya itu disampaikan sehari setelah ia meminta ASEAN dan Tiongkok untuk segera mempercepat negosiasi mengenai kode etik.

"Perilaku semacam ini tidak dapat diabaikan dan menuntut upaya bersama dan serius dari kita untuk benar-benar mengelola perselisihan kita," kata Marcos.

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, yang negaranya akan mengambil alih ketua ASEAN tahun depan, mengatakan kekerasan harus dihindari dan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang telah memberikan jaminan bahwa masalah akan ditangani secara damai.

"Ini adalah masalah yang memengaruhi semua negara, tetapi solusi yang kami usulkan, yang disetujui semua pihak, termasuk Tiongkok, adalah menghindari kekerasan, menggunakan jalur diplomatik, dan berunding," ujarnya dalam konferensi pers.

ASEAN dan Tiongkok pada hari Jumat mengeluarkan pernyataan yang mengakui maraknya kejahatan perjudian daring dan penipuan jaringan telekomunikasi, yang lebih dikenal sebagai pusat penipuan, yang telah mengakibatkan ratusan ribu orang diperdagangkan di Asia Tenggara oleh geng-geng kriminal, menurut PBB.

Blinken dan para pemimpin ASEAN pada hari Jumat sepakat untuk bekerja sama dalam kecerdasan buatan (AI) dan memperkuat keselamatan, keamanan, dan kepercayaannya, termasuk mengembangkan pendekatan yang kompatibel terhadap tata kelola AI.

Blinken memberikan jaminan tentang komitmen Washington terhadap kawasan Indo-Pasifik, terlepas dari hasil pemilihan presiden AS bulan depan.

"Meskipun banyak hal lain yang terjadi, fokus kami tetap terpusat pada kawasan ini," katanya.

"Saya percaya bahwa pendekatan dasar ini akan terus berlanjut, terlepas dari siapa pun presidennya, karena hal ini jelas merupakan kepentingan kita."


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : CNA

Komentar

Komentar
()

Top