Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

BLiMP, Sumbangsih Perguruan Tinggi untuk Akselerasi Transisi Energi Berkelanjutan

Foto : istimewa

Bus Listrik Merah Putih (BliMP) yang digunakan untuk kendaraan operasional selama KTT G20 di Bali pada November lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah Indonesia saat ini menargetkan pengurangan 41 persen jejak karbon pada 2030, dan target Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Target tersebut tentunya memerlukan dukungan dan usaha dari berbagai pihak dalam dalam mewujudkan transisi energi di berbagai sektor untuk mencapai target tersebut, terutama sektor transportasi yang menyumbang sebesar 47 persen dari polusi udara. Bahkan kontribusi polusinya meningkat hingga 70 persen untuk wilayah perkotaan.

Indonesia menunjukkan komitmennya pada bidang transisi energi berkelanjutan melalui hadirnya Bus Listrik Merah Putih (BliMP) yang digunakan untuk kendaraan operasional selama KTT G20 di Bali bulan November lalu. BLiMP adalah kendaraan listrik inisiasi bersama antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan PT Industri Kereta Api (INKA) dan dikembangkan bersama dengan sejumlah perguruan tinggi seperti Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Universitas Airlangga (Unair), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, dan Universitas Diponegoro, memanfaatkan platform Kedaireka.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim menjelaskan bahwa hadirnya BLiMP ini adalah hasil dari semangat kolaborasi Merdeka Belajar yang berhasil menyatukan banyak pihak melalui program Kedaireka. "BliMP didesain oleh anak bangsa Indonesia dan menggunakan komponen utama hasil penelitian dan pengembangan yang telah dikuasai oleh Indonesia," kata Menteri Nadiem.

"Sejak pertama kali Bapak Presiden Joko Widodo menerima presidensi G20, saya yakin bahwa ini adalah salah satu momentum terbaik bagi Indonesia untuk menunjukkan keunggulan bangsa kita dalam berbagai bidang. Termasuk salah satunya adalah bidang pendidikan untuk mengakselerasi transisi energi berkelanjutan. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkolaborasi dan menghasilkan karya yang membanggakan itu," kata Mendikbudristek di acara peluncuran BLiMP pada 13 November silam di Nusa Dua, Bali.

Perancangan BliMP melibatkan insan perguruan tinggi, para alumni perguruan tinggi dan beberapa start-up atau perusahaan rintisan diantaranya Braja Elektrik Motor sebagai startup bidang electric drivetrain, Ultima Desain Otomotif ITS di bidang battery pack, NSAD UI untuk bidang Vehicle Control Unit, Solusi Produk Indonesia (SPIN) yang bergerak di bidang pemasaran kendaraan listrik, dan Wiksa Daya Pratama yang membuat swap station.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top