Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Iklim Investasi

BKPM Percepat Penerbitan Nomor Induk Berusaha

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mengatakan, upaya percepatan penerbitan nomor izin berusaha (NIB) sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo.

"Perintah bapak Presiden sehari 100 ribu (terbit NIB). Dari 4 juta tersebut, 98 persen itu UMKM," kata Bahlil dalam Rapat Koordinasi Penerbitan NIB, sertifikat produk halal, dan Standar Nasional Indonesia (SNI) Bina Usaha Mikro Kecil (UMK) di Jakarta, Selasa (11/4).

Sementara dari sisi jumlah UMK yang telah mendapatkan sertifikasi halal masih minim yakni berdasarkan data Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) sebanyak 19,459 per 7 April 2023. Sedangkan target yang ditetapkan sebesar satu juta pada tahun ini dalam bentuk self declare atau pernyataan mandiri.

Minimnya capaian tersebut menjadi tugas bagi Bahlil serta Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) untuk berkolaborasi. Pihaknya pun menargetkan capaian NIB dan sertifikasi halal produk dapat berjalan secara bersamaan atau sejajar.

Hal lain yang turut menjadi sorotan yakni, fungsi NIB yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) namun belum dapat terealisasi. "Kami sama Pak Teten sama Presiden ngomongnya tiap hari kredit tanpa agunan 25-100 juta rupiah, cukup NIB. Ini nggak jalan," ujarnya.

Bila hal ini masih terjadi ke depan, Bahlil menyebut akan memprosesnya dengan Menteri Teten Masduki karena hal ini masuk dalam ranah KUR di bawah KemenKopUKM. "Tahun ini pemerintah mengalokasikan 470 triliun rupiah, skimnya kan 25-100 rupiah juta itu nggak boleh pakai agunan," tukasnya.

Transformasi Smesco

Sebelumnya, Kementerian Koperasi dan UKM tengah menyempurnakan transformasi Smesco menjadi sayap dagang atau hub UMKM untuk bisa masuk pasar dalam maupun luar negeri dan menjadi ekosistem UKM. "Tinggal beberapa lah, tinggal kita sempurnakan lagi. Nanti juga Smesco akan jadi ekosistem bisnis supaya nanti anak-anak muda yang mau bisnis itu gampang lah," kata MenKopUKM Teten usai membuka Pasar Kaget Ramadhan Smesco di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menteri Teten menuturkan Smesco nantinya akan menjadi rumah bagi UMKM layaknya Sarinah. Namun, berbeda dengan Sarinah yang mengusung konsep business to customer (b2c) atau langsung menjual ke konsumen, Smesco akan menjadi center of excellence bagi para pelaku UMKM untuk pengembangan produk-produk UMKM yang unggul dan inovatif tanpa harus memiliki anggaran khusus untuk research and development.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top