Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

BKKBN Sulsel Gencarkan Sosialisasi Program Dapur Sehat Atasi Stunting

Foto : Antara/ HO-BKKBN Sulsel

Kepala Perwakilan BKKBN Hj Andi Ritamariani bersama Wabup Soppeng H Lutfi Halide saat menghadiri pameran aneka pangan lokal yang dapat meningkatkan gizi keluarga.

A   A   A   Pengaturan Font

Makassar - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sulawesi Selatan (BKKBN Sulsel) menggencarkan sosialisasi Program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) untuk mencegah stunting.

"Melalui Program DASHAT ini diharapkan dapat meningkatkan ragam menu bergizi untuk cegah stunting dengan memanfaatkan pangan lokal," kata Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Hj Andi Ritamariani di Makassar, Ahad.

Dia mengatakan kreasi menu bergizi berbahan dasar pangan lokal yang banyak ditemui di lingkungan sekitar seperti daun kelor, ikan air tawar, daun katuk, jagung dan madu dapat dikelola sebagai bahan konsumsi yang kaya nutrisi yang dibutuhkan keluarga agar terhindar dari stunting.

Berkaitan dengan hal tersebut, pihaknya bersama para mitra terus-menerus menggencarkan sosialisasi Program DASHAT ini.

Salah satu contoh yang sudah memanfaatkan pangan lokal yakni masyarakat di Kabupaten Soppeng yang masuk dalam 31 Kampung KB. Bahkan pekan lalu sudah memamerkan 100 kreasi menu bergizi yang berbahan dasar pangan lokal.

Kegiatan itu terlaksana berkat keterlibatan kepala desa dan Ketua Tim Penggerak PKK sebagai pemangku kebijakan di tingkat desa yang mengetahui situasi dan kondisi stunting di wilayahnya.

"Karena itu masing-masing pemangku kebijakan di tingkat desa dapat melakukan penanganan dan intervensi secara cepat dan tepat," kata Andi Rita.

Dia menjelaskan Program Percepatan Penurunan Stunting (PPS) merupakan Program Nasional. Pada Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting Nasional.

Menurut dia, BKKBN ditunjuk sebagai koordinator pelaksana, karena BKKBN dinilai memiliki sumber daya hingga ke akar rumput yaitu Penyuluh KB dan kader KB.

Selain itu BKKBN juga memiliki program berbasis keluarga dengan penanganan stunting harus dilakukan melalui pendekatan keluarga.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top