BKKBN Ingatkan Hamil Harus pada Usia yang Tepat
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, mengingatkan, agar wanita tidak hamil sebelum usia 21 tahun dan setelah usia 35 tahun. Kurun usia tersebut merupakan kurun wanita berada pada puncak kemampuan reproduksi yang sehat.
JAKARTA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, mengingatkan, agar wanita tidak hamil sebelum usia 21 tahun dan setelah usia 35 tahun. Kurun usia tersebut merupakan kurun wanita berada pada puncak kemampuan reproduksi yang sehat.
"Di atas 35 tahun risiko kehamilan semakin tinggi," ujar Hasto, dalam keterangannya, di Jakarta, Senin (29/1).
Dia menerangkan, terjadi proses penurunan fungsi tubuh dimulai sejak usia 32 tahun. Prosesnya meliputi pengapuran dan penyempitan pembuluh darah, pengeroposan tulang, dan kerusakan sel pada organ tertentu, termasuk organ reproduksi pada perempuan. "Maka jangan pernah hamil di atas usia 49 tahun, apalagi untuk kehamilan pertama," katanya.
Hasto juga menyinggung pentingnya pemberian ASI eksklusif hingga 6 bulan. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya stunting mengingat ASI merupakan bentuk nutrisi utama yang sangat bagi tumbuh kembang bayi.
Dia menambahkan, pemberian ASI dilanjutkan hingga usia 24 bulan dengan penambahan makanan pendamping ASI (MPASI) yang sesuai. ASI mesti diberikan sesering mungkin, sesuai dengan kebutuhan bayi yang terekspresikan dalam tangisan minta ASI.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya