Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Bisnis Alternatif Huawei setelah Di-"blacklist" Amerika

Foto : GREG BAKER / AFP

GERAI HUAWEI I Seorang warga sedang berjalan di depan gerai Huawei di Beijing, Tiongkok.

A   A   A   Pengaturan Font

Lima bulan setelah pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, memasukkan bisnis ponsel pintar Huawei Technologies Co dalam daftar hitam, kini raksasa telekomunikasi Tiongkok itu beralih ke alternatif bisnis yang kurang popular. Alternatif bisnis yang diambil ini diharapkan dapat mengimbangi penurunan pendapatan perusahaan itu.

Di antara pelanggan terbarunya adalah peternakan ikan di Tiongkok timur yang ukuran lahannya dua kali luas taman Central Park di New York. Peternakan ini ditutupi dengan puluhan ribu panel surya yang dilengkapi dengan inverter Huawei, untuk melindungi ikannya dari sinar matahari yang berlebihan sekaligus menghasilkan listrik.

Selain itu, sekitar 370 mil ke barat di Provinsi Shanxi yang kaya batu bara, sensor nirkabel dan kamera jauh di bawah bumi memantau tingkat oksigen dan potensi kerusakan mesin di lubang tambang - semuanya dipasok oleh raksasa teknologi itu. Dan bulan depan, mobil listrik baru yang mengkilap dengan sensor lidar akan melakukan debutnya di pameran otomotif terbesar di Tiongkok.

Setelah menjadi pembuat ponsel pintar terbesar di dunia, perusahaan Tiongkok ini melihat serangkaian sanksi AS hampir melenyapkan bisnis mereka.

Dilanjutkan dengan pemerintahan Biden yang terus menekan Huawei, CEO Ren Zhengfei mengarahkan perusahaannya untuk mengembangkan sayapnya di bidang transportasi, manufaktur, pertanian, dan industri lainnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top