Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Biomaterial berupa hidrogel yang disuntikkan pada jaringan organ rusak dapat memicu terjadinya regenerasi sel. Penggunaan metode ini dapat mengatasi kerusakan pada organ jantung, otot, dan pita suara yang mengalami kerusakan.

Biomaterial untuk Pemulihan Organ Tubuh yang Rusak

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Salah satu yang diakibatkan setelah mengalami sakit adalah rusaknya jaringan. Kerusakan ini biasanya bersifat permanen yang membuat seseorang tidak dapat kembali normal seperti sebelum terserang penyakit, atau bahkan bisa menciptakan keparahan di kemudian hari.
Tim peneliti dari McGill University, Montreal, Quebec, Kanada, berhasil mengembangkan biomaterial untuk menggantikan jaringan yang rusak seperti pada organ jantung, otot, dan pita suara. Cara ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi pengobatan regeneratif (regenerative medicine).
Tim dari universitas tersebut merupakan kolaborasi dari bermacam bidang ilmu seperti kimia, fisika, biologi, dan teknik. Hasilnya sebuah jaringan tubuh buatan yang cukup kuat mampu merangsang pertumbuhan jaringan pada wilayah yang mengalami kerusakan.
Kandidat PhD di Departemen Teknik Mesin di Universitas McGill, Guangyu Bao, mengatakan bahwa seseorang yang telah mengalami penyakit jantung sering menghadapi perjalanan yang panjang dan rumit bagi pemulihan.
Penyembuhannya sangat menantang karena gerakan yang konstan harus dipertahankan. "Hal yang sama berlaku untuk pita suara. Sampai sekarang tidak ada suntikan yang cukup kuat untuk mengobati kerusakannya," kata Guangyu pada laman resmi McGill University.
Tim yang dipimpin oleh Profesor Luc Mongeau dan asisten Profesor Jianyu Li, mengembangkan hidrogel injeksi baru untuk perbaikan luka. Hidrogel adalah jenis biomaterial yang menyediakan ruang bagi sel untuk hidup dan tumbuh. Sebagai polimer hidrofilik ikatan silang yang senyawa ini tidak larut dalam air.
Setelah disuntikkan ke dalam tubuh, biomaterial itu akan membentuk struktur berpori yang stabil. Ronga-ronga tersebut memungkinkan sel-sel melewatinya dan tumbuh untuk memperbaiki organ yang terluka akibat terjadinya penyakit.
"Hasilnya menjanjikan dan kami berharap suatu hari nanti hidrogel baru akan digunakan sebagai implan untuk mengembalikan suara orang-orang dengan pita suara yang rusak, misalnya penderita kanker laring," kata Guangyu.

Buka Jalan Baru
Saat ini para ilmuwan menguji daya tahan hidrogel mereka dalam mesin yang dikembangkan untuk menyimulasikan biomekanik ekstrem pita suara manusia. Biomaterial itu tetap utuh setelah diuji dengan getaran 120 kali per detik selama lebih dari 6 juta siklus. Sebaliknya hidrogel standar lainnya pecah berkeping-keping, karena tidak mampu mengatasi tekanan beban.
"Kami sangat senang melihatnya bekerja dengan sempurna dalam pengujian kami. Sebelum pekerjaan kami, tidak ada hidrogel injeksi yang memiliki porositas dan ketangguhan tinggi pada saat yang bersamaan. Untuk mengatasi masalah ini, kami memperkenalkan polimer pembentuk pori pada formula kami," kata Guangyu.
Inovasi ini juga membuka jalan baru untuk aplikasi lain seperti pengiriman obat, rekayasa jaringan, dan pembuatan jaringan model untuk skrining obat, kata laporan penelitian tersebut. Selanjutnya tim akan menggunakan teknologi hidrogel untuk membuat paru-paru untuk menguji obat Covid-19.
"Tugas kami menyoroti sinergi ilmu material, teknik mesin dan bioteknologi dalam menciptakan biomaterial baru dengan kinerja yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kami berharap dapat menerjemahkan ke dalam klinik," kata Profesor Jianyu Li, yang menjabat sebagai ketua penelitian di Biomaterial dan Kesehatan Muskuloskeletal, Kanada. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top