Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 16 Sep 2024, 01:00 WIB

Binaragawan Banten Kembalikan Medali karena Masih Jalani Sanksi Doping

Arsip Foto - Atlet binaraga Banten Tjhie Rachmad Widjaja (kiri).

Foto: ANTARA/Indrayadi TH

Medan - Binaragawan Banten Tjhie Rachmad Widjaja harus mengembalikan medali emas cabang olahraga binaraga setelah diketahui masih dalam masa hukuman larangan tampil imbas tersandung kasus doping.

"Kami akui kemarin baru saja ada insiden. insiden itu terjadi di Binaraga. Nah poinnya adalah sesungguhnya atlet yang bersangkutan itu tidak boleh (tampil)," kata Ketua Umum Indonesia Anti-Doping Organization (IADO) Gatot S. Dewa Broto di Medan, Minggu.

Gatot mengatakan Tjhie Rachmad Widjajasebelumnya terkena kasus doping saat penyelenggaraan PON XX Papua pada 2021 lalu.

Ia dihukum tidak boleh ikut serta dalam berbagai ajang sesuai dengan aturan anti-doping.

Tetapi saat PON XXI Aceh-Sumatera Utara, yang bersangkutan ternyata masih ikut serta di kelas Binaraga Putra Plus 85 kg.

IADO kemudian berkirim surat kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) perihal permasalahan tersebut dan akhirnya bisa diselesaikan dengan pencabutan medali.

Penyerahan medali emas dari binaragawan Banten itu diputuskan dalam sidang Panitia Pengawasan dan Pengarah (Panwasrah) PB PON Sumut. Dengan demikian medali emas dialihkan kepada binaragawan Aceh Bayu Riswana.

"Saat event kami tidak mau ada insiden di panggung, jadi ya sudah biarkan medali itu dikalungkan, biarkan sampel itu diambil. Tapi setelah itu kami harus beraksi karena kalau tidak kami akan disanksi oleh WADA," kata Gatot.

Ia pun mengingatkan kepada kontingen yang masih bertanding pada PON ini untuk tidak main-main dengan peraturan Anti-Doping.

Gatot menekankan penyelenggaraan olahraga di Indonesia harus bersih dari zat-zat terlarang.

"Ini menjadi pelajaran bagi cabor manapun agar hati-hati dalam konteks ini. Karena kami kan nggak kaku, tiap harimelototin. Tapi sekali itu terkena, ya sudah harus, itulah risiko. Memang kalau sudah kena sanksi itu risikonya berat," kata dia.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.