Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pilpres Amerika Serikat

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

Foto : OLIVIER DOULIERY/AFP

Presiden AS, Joe Biden (kiri) dan mantan Presiden Donald Trump

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, dan mantan Presiden Donald Trump, pada Rabu (15/5), sepakat untuk menggelar dua debat kampanye pada Juni dan September pada pemilihan presiden AS tahun ini.

Debat antara Biden dan Trump, dua kandidat presiden yang masing-masing diusung oleh Partai Demokrat dan Partai Republik, itu akan diselenggarakan masing-masing oleh dua saluran televisi CNN dan ABC.

"Saya telah menerima dan menyetujui undangan dari @CNN untuk debat pada 27 Juni. Giliran Anda untuk merespons, Donald. Seperti yang Anda katakan: di mana pun, kapan pun," kata Biden dalam unggahan di X.

Seperti dikutip dari Antara, Biden menyatakan bahwa dirinya juga telah menerima dan menyetujui undangan debat yang diselenggarakan oleh ABC pada 10 September.

"Donald Trump kalah dalam dua debat dengan saya pada 2020. Sejak itu, dia tidak muncul lagi dalam debat. Kini, dia seolah ingin melakukan debat dengan saya lagi. Baiklah, buatlah hari saya menyenangkan, kawan," kata Biden.

Trump juga mengonfirmasi dirinya akan melakukan debat dengan Biden dalam dua waktu yang diusulkan yaitu pada Juni dan September. Trump mengatakan dirinya akan sangat merekomendasikan untuk menggelar lebih dari dua sesi debat.

Tanpa Penonton

Menurut CNN, debat akan dilangsungkan di Studio Atlanta milik jaringan tersebut tanpa kehadiran penonton. ABC juga melaporkan bahwa Biden dan Trump menyetujui debat pada jam tayang utama di Studio ABC News.

Terkait persiapan pilpres ini, tim kampanye calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump, secara aktif tengah mempertimbangkan mantan Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, untuk berperan sebagai calon wakil presiden, seperti diungkap portal berita Axios pada Sabtu (11/5). Axios melaporkan hal tersebut dengan mengutip para pejabat AS yang mengetahui masalah tersebut.

Haley termasuk di antara pesaing utama Trump dari Partai Republik dalam pemilihan pendahuluan calon presiden dari Partai Republik, bersama dengan pengusaha Vivek Ramaswamy dan Gubernur Florida, Ron DeSantis. Pengusaha Ramaswamy dan Gubernur DeSantis sebelumnya telah menghentikan kampanye pencapresan mereka.

Trump dapat memilih Haley jika dia yakin Haley akan membantunya memenangkan pemilu November, menghindari kemungkinan hukuman penjara, serta menanggung tagihan hukum bernilai jutaan dollar AS jika Trump mengalami kekalahan dalam gugatan di pengadilan, lapor situs berita itu.

Anggota Partai Republik yang dekat dengan kedua politisi tersebut percaya bahwa kerja sama ini adalah demi kepentingan bersama partai tersebut.

Hal itu karena Haley memiliki hubungan yang erat dengan pihak sponsor yang enggan mendukung Trump, dan Haley dinilai pula dapat membantu Trump dalam menarik suara dari bagian pemilih Partai Republik yang berpendidikan setara perguruan tinggi.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top