BI Raih Penghargaan Lembaga Pengelola Devisa Terbaik di Asia Tenggara
Dokumentasi. Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono dalam acara "MuBI Reborn" di Jakarta, Rabu (06/07/2022).
Foto: ANTARA/Agatha OliviaJAKARTA - Bank Indonesia (BI) meraih penghargaan sebagai lembaga pengelola devisa terbaik (Best Asset Owner) di wilayah Asia Tenggara dalam Asian Investor Institutional Excellence Award 2022.
- Baca Juga: Sistem Irigasi Padi Hemat Air
- Baca Juga: Produksi GKP pada kuartal I-2025 Diprediksi Capai 18 Juta Ton
"Ajang penghargaan yang diselenggarakan oleh Asian Investor ini mengapresiasi pencapaian BI dalam mengembangkan aspek operasional, inovasi dalam pengelolaan aset, dan kemampuan beradaptasi terhadap perkembangan pasar keuangan dan ekonomi," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (10/2).
Erwin menuturkan pencapaian tersebut tidak terlepas dari kebijakan Bank Indonesia termasuk pada transformasi cadangan devisa yang dilakukan secara konsisten, inovatif dan sinergis.
Ajang penghargaan tersebut diselenggarakan pada 7 Februari 2023. Pemberian penghargaan merupakan bentuk apresiasi kinerja serta praktik pengelolaan devisa lembaga di Asia Pasifik yang terus mengalami kemajuan untuk berupaya menjadi pengelola devisa yang lebih baik.
Asian Investor merupakan bagian dari Haymarket Limited, sebuah grup penerbit terbesar di Inggris yang telah menyelenggarakan Institutional Excellence Award ke-9 kali pada 2022.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan dalam BI Annual Investment Forum 2023 di Jakarta, Kamis (26/1) bahwa cadangan devisa penting sebagai modal asuransi diri terhadap turbulensi global sehingga Indonesia menjaga kecukupan cadangan devisa melalui reformasi manajemen cadangan devisa.
Reformasi manajemen cadangan devisa diperuntukkan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan terutama di tengah ketidakpastian dan gejolak ekonomi global.
Dalam reformasi manajemen cadangan devisa, sasarannya bukan hanya mempunyai kecukupan cadangan devisa tapi juga harus mampu mengelola cadangan ketika menghadapi valuasi aset di tengah naik turunnya tingkat suku bunga global.
Cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2023 mencapai 139,4 miliar dollar AS, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2022 sebesar 137,2 miliar dollar AS.
- Baca Juga: Pasar Menunggu Kebijakan Suku Bunga Acuan BI, Berikut Proyeksi IHSG
- Baca Juga: Harga Sayur Turun
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 4 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD
Berita Terkini
- BPS DKI Catat Jumlah Penduduk Miskin di Jakarta Turun, Kini yang Miskin hanya Segini
- 10.000 Hektare Tambak Tak Produktif di Bekasi Bakal Direvitalisasi
- Tamparan Hukum, Ketua PN Surabaya Ditangkap
- Asing Was-was terhadap Kebijakan Trump, Saham Perbankan Loyo
- BPS Ungkap Tingkat Kemiskinan September 2024 Terendah Sepanjang Sejarah