Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Stabilisasi Mata Uang

BI Optimistis Rupiah Menguat secara Fundamental pada 2023

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Dengan perkembangan tersebut, kata Perry, nilai tukar rupiah sampai dengan 21 Desember 2022 terdepresiasi 8,56 persen dibandingkan dengan level akhir 2021 secara tahun kalender atau year-to-date (ytd). "Depresiasi nilai tukar rupiah tersebut relatif lebih baik dibandingkan dengan depresiasi mata uang sejumlah negara lain di kawasan, seperti Tiongkok 8,96 persen (ytd) dan India 10,24 persen (ytd)," ungkapnya.

Operasi Valas

Lebih lanjut, Perry menambahkan BI menerbitkan instrumen operasi valuta asing terbaru agar devisa hasil ekspor (DHE) bisa bertahan lama di perbankan Indonesia, khususnya DHE sumber daya alam (SDA). Instrumen tersebut berbentuk ketentuan agar perbankan bisa meneruskan simpanan DHE dari para eksportir kepada BI dengan mekanisme pasar dan suku bunga atau imbal hasil yang menarik.

"Ini yang kami lakukan. Dengan demikian DHE yang sudah masuk ini bisa lebih lama sekitar satu bulan, tiga bulan," ujarnya.

Selain memberi dampak berupa imbal hasil yang menarik bagi eksportir, ia mengatakan perbankan juga akan menerima insentif saat meneruskan simpanan DHE ke BI. Melalui mekanisme baru tersebut, DHE khususnya SDA, bisa berkontribusi positif terhadap stabilitas ekonomi dan pemulihan ekonomi, termasuk stabilisasi nilai tukar rupiah.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top