Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Kebijakan Sektor Keuangan | Kenaikan Suku Bunga Bantu Mencegah Arus Modal Keluar

BI Diimbau Lanjutkan Pengetatan Moneter

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

"Jika BI tetap menaikkan suku bunga acuan 25 bps menjadi 5,75 persen dapat dimaklumi sebagai kebijakan untuk mengantisipasi ekonomi ke depan. Hal itu juga menunjukkan kebijakan moneter BI yang konservatif BI," papar Susilo.

Sementara itu, Direktur Utama Indef, Ahmad Tauhid, mengatakan inflasi Januari levelnya masih tinggi sehingga mau tidak mau BI masih akan menaikkan tingkat suku bunga. Inflasi inti salah satunya karena beras masih cukup tinggi sebab panen raya baru akan dimulai pada Februari, Maret, dan April.

Selain itu, penguatan nilai tukar hanya sesaat dan kembali melemah. Begitu pula devisa hasil ekspor yang bertambah hanya tujuh miliar dollar AS atau belum cukup signifikan. "Mau tidak mau perlu insentif suku bunga dari bank sentral. Jadi, saya kira memang masih perlu naik 0,25 bps," jelas Tauhid.

Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, mengatakan tren kenaikan suku bunga untuk menahan laju inflasi dan keluarnya dana asing memang perlu dilakukan. Namun demikian, BI juga harus peka terhadap dampak negatif kenaikan suku bunga terhadap pemulihan sektor riil.

Untuk mengurangi tekanan kurs rupiah, pemerintah dan Bank Indonesia harus mengoptimalkan kebijakan repatriasi Devisa Hasil Ekspor (DHE). Perluasan sektor yang wajib merepatriasi DHE seperti manufaktur harus berjalan optimal karena dampaknya sangat positif ke penambahan likuiditas valas di dalam negeri.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top