Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perbaikan CAD l Impor Migas, terutama Solar, Penyebab Tingginya Defisit Neraca Transaksi Berjalan

BI Apresiasi Dua Langkah Pemerintah

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Penyebab domestik yang bisa membantu mengurangi tekanan terhadap CAD adalah penjadwalan ulang proyek infrastruktur dan implementasi B20 yang bermanfaat mengurangi impor.

Jakarta - Tekanan domestik yang sedikit mereda pada 2019 akan memberikan dampak positif kepada kinerja defisit neraca transaksi berjalan. Hal menyusul langkah pemerintah menunda sejumlah proyek strategis nasional (PSN) dan implementasi bauran bahan bakar minyak (BBM) solar dan CPO atau biodiesel 20 (B20).

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara, dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, awal pekan ini, menyatakan optimistis defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pada 2019 bisa dijaga di bawah tiga persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

"Penyebab domestik yang bisa membantu mengurangi tekanan terhadap defisit neraca transaksi berjalan adalah realisasi dari penjadwalan ulang proyek infrastruktur yang bermanfaat mengurangi impor bahan baku," papar Mirza. Sebelumnya, pemerintah mengkaji rencana penundaan sejumlah PSN.

Moratorium tersebut sebagai bagian dari bauran kebijakan pengendalian defisit neraca transaksi berjalan untuk menjaga fundamental ekonomi Indonesia. Penundaan PSN dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa hal, termasuk apabila proyeknya masih dalam tahap persiapan atau belum dilakukan penyelesaian pembiayaan atau financial closing.

Pengamat ekonomi, Shanti Ramchand Shamdasani, menilai pemerintah perlu menunda pembangunan sejumlah proyek infrastruktur yang masih dalam daftar perencanaan (pipeline) sehingga dananya bisa digunakan untuk menstabilkan rupiah. "Saya usulkan, proyek-proyek yang tadinya sudah pipeline, belum dilaksanakan dan masih bisa diberhnetikan, dihentikan dulu. Uangnya digunakan untuk mengamankan rupiah," kata Shanti di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Bauran Energi

Selain penjadwalan ulang proyek infrastruktur, Mirza menambahkan pelaksanaan dari penggunaan energi biodiesel (B20) juga bermanfaat untuk mengurangi impor migas, terutama solar, yang selama ini menjadi salah satu penyebab tingginya defisit neraca transaksi berjalan. "Jadi upaya dari reschedule proyek infrastruktur yang sudah berjalan serta upaya pengurangan impor BBM dengan pencampuran B20," ujar Mirza.

Mirza mengharapkan kondisi perbaikan defisit neraca transaksi berjalan ini secara tidak langsung bisa memberikan efek positif kepada pergerakan nilai tukar rupiah pada 2019, yang saat ini masih bergejolak akibat tekanan global. Realisasi defisit neraca transaksi berjalan yang hingga semester I-2018 tercatat sebesar 13,7 miliar dollar AS atau 2,6 persen terhadap PDB menjadi alasan dari sisi domestik penyebab terjadinya perlemahan rupiah terhadap dollar AS.

Meski demikian, tekanan terhadap mata uang diperkirakan ikut berkurang di 2019, sehingga volatilitas kurs diproyeksikan akan lebih rendah daripada 2018, seiring dengan berakhirnya normalisasi kebijakan moneter Bank Sentral AS. Menurut rencana, The Fed akan mulai menghentikan penyesuaian suku bunga acuan pada 2019. Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top