Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ekspansi Moneter

BI Akan Rem Injeksi Likuiditas ke Perbankan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) akan mengerem injeksi likuiditas atau quantitative easing (QE) ke perbankan karena kondisi likuiditasnya sangat longgar. Bank sentral melaporkan sejak Januari-15 Oktober ini, tambahan QE ke perbankan mencapai 129,92 triliun rupiah.

"Kondisi likuiditas perbankan pada September 2021 sangat longgar, tercermin pada rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/ DPK) yang tinggi, yakni 33,53 persen," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Oktober 2021 Cakupan Triwulanan di Jakarta, Selasa (20/10).

Selain itu, dia mengatakan bank sentral juga melanjutkan pembelian surat berharga negara (SBN) di pasar perdana untuk pendanaan APBN 2021 sebesar 142,54 triliun rupiah sejak Januari hingga 15 Oktober 2021. Pembelian tersebut terdiri atas 67,08 triliun rupiah melalui mekanisme lelang utama dan 75,46 triliun rupiah melalui mekanisme lelang tambahan alias green shoe option (GSO).

Ke depan, Perry menyebutkan penambahan likuiditas perbankan akan dikurangi secara perlahan karena kondisi likuiditas yang sangat longgar. "Kebijakan ini akan dilakukan tanpa memberi dampak pada kemampuan perbankan dalam menyalurkan kredit maupun kemampuan pemerintah untuk menerbitkan SBN," ungkapnya.

Sementara itu, ia menuturkan likuiditas perekonomian juga meningkat, tercermin pada uang beredar dalam arti sempit (M1) dan luas (M2) yang tumbuh meningkat masing-masing sebesar 11,2 persen (year on year/yoy) dan delapan persen (yoy).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top