Bertarung dengan "Kaki-kaki" Muda

Fokus Madrid kini lebih ke para pemain muda yang memiliki rasa lapar akan gelar.

MADRID - Raksasa Spanyol Real Madrid poernah dijuluki "Los Galacticos", ketika mereka menumpuk para bintang dari berbagai belahan dunia dalam satu tim. Nama-nama seperti David Beckham, Zinedine Zidane, Ronaldo hingga Luis Figo dan beberapa nama tenar lainnya, membuat mereka dijuluki pasukan yang bukan dari bumi, namun dari galaksi lain. Dari sanalah muncul istilah Los Galacticos".

Kini era itu telah berakhir, namun Madrid masih berdiri tegak sebagai salah satu klub terbaik di Eropa bahkan dunia. Di luar Cristiano Ronaldo, Sergio Ramos dan beberapa pemain senior lainnya, Madrid di bawah komando Zidane didominasi "kaki-kaki" muda. Namun hal itu tidak menghentikan mereka sebagai klub satu-satunya yang mampu mempertahankan gelar Liga Champions.

Di liga lokal, Zidane pun sukses membawa pasukan yang relatif muda merebut gelar La Liga untuk pertamakalinya setelah puasa selama lima musim.

Pemilik 12 gelar Liga Champions itu melakukan langkah bagus dalam upaya meneruskan dominasinya dengan mendatangkan bintang-bintang muda dengan potensi tertinggi. Sebagian besar kredit untuk kesuksesan terkini tim semestinya diberikan kepada pemain-pemain muda di antaranya Casemiro atau Isco. Mereka merupakan pemain-pemain yang tidak memiliki profil tertinggi namun lapar dan masih menuju masa puncak mereka.

Pada beberapa musim panas terakhir Real mulai memfokuskan pada masa depan di tangan pemain muda. Dan pada bursa transfer kali ini strategi itu diintensifkan dengan perekrutan Theo Hernandez, Vinicius Junior. Ditambah ketertarikan mereka terhadap pemain muda Real Betis, Dani Ceballos

Bersama dengan bakat-bakat muda yang didatangkan dalam beberapa tahun terakhir, di antaranya Marco Asensio dan Jesus Vallejo maka Presiden Real Madrid, Florentino Perez, berhati-hati saat membentuk tim dengan potensi besar dan banyak pemain setempat.

Ini sangat jauh dari era Galactico pada masa jabatan pertama Perez sebagai presiden. Rekrutan mega bintang Real terkini hanya terbatas pada Gareth Bale pada 2013 dan James Rodriguez menyusul aksi briliannya pada Piala Dunia 2014. Ironisnya, keduanya tidak masuk tim inti saat Real tampil di final Liga Champions saat mereka menang atas Juventus di Cardiff, dan sebagian besar orang tidak akan memasukkan mereka dalam tim terkuat.

Strategi Perez dalam merekrut super bintang global telah menguras uang namun bertujuan pula untuk mendongrak profil komersial klub, tetapi pendekatan baru adalah mengenai menciptakan dinasti sepakbola, tidak satupun dari para pemain baru yang sebelumnya telah dikenal luas di luar Spanyol.

Hernandez, 19 tahun, tampil gemilang di Alaves sebagai pemain pinjaman dari Atletico Madrid dan perekrutannya dengan nilai transfer 30 juta euro sempat kian memanaskan perseteruan dua tim sekota. Sementara itu, Vallejo (20) bersinar di Eintracht Frankfurt setelah Real merekrutnya dari Real Zaragoza dua tahun silam dan meminjamkannya, pertama kembali ke bekas klubnya dan kemudian ke klub Jerman.

Kedua pemain tersebut menggantikan kehilangan Real atas dua pemain Portugal yang menua Fabio Coentrao dan Pepe. Mereka akan meningkatkan persaingan di pertahanan Real, salah satu area yang dapat dikembangkan dengan bukti penampilan keduanya musim lalu.

Ceballos ke Madrid

Sementara Ceballos, yang juga diincar Barcelona setelah menjadi pemain paling impresif di Piala Eropa U-21 di Polandia, juga kemungkinan menjadi kekuatan muda musim depan. Kemungkinan itu dikuatkan oleh presiden Betis Angel Haro. Menurutnya, gelandang Spanyol berusia 20 tahun itu dipastikan hengkang dari Betis dan menuju Santiago Bernabeu.

"Dani telah menolak tawaran perpanjangan (kontrak) Betis, dari apa yang kami ketahui ia memiliki kesepakatan dengan Real Madrid," kata Haro pada konferensi pers.

"Ketika Anda memiliki pemain dan memberikan tawaran dan ada tim yang datang dan membayar klausa pembebasan, maka hanya ada sedikit hal yang dapat Anda lakukan untuk mempertahankannya,"' tandas Haro.Rtr/drb/S-1