Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Berpotensi Menguat Terbatas

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan menguat, hari ini (12/1), seiring pelonggaran kembali larangan ekspor batu bara oleh pemerintah. Namun, peguatan tersebut diperkirakan bersifat terbatas mengingat pelaku pasar mencermati data inflasi Amerika Serikat (AS) yang dirilis, Rabu (12/1) dini hari WIB.

Data tersebut akan menjadi petunjuk bagi bank sentral AS (The Fed) untuk mempercepat atau menunda rencana normalisasi moneter, melalui penaikan suku bunga acuan dan pengurangan injeksi likuiditas ke pemerintah atau tapering. Data Consumer Price Index AS untuk Desember diproyeksikan di atas 5,8 persen sehingga membuat yield US Treasury (obligasi pemerintah AS) bergerak menguat ke arah 1,8 persen.

Ekonom Sucor Sekuritas Ahmad Mikail memperkirakan nilai tukar rupiah dalam perdagangan, Rabu (12/1) bergerak terbatas dalam rentang 13.280-13.310 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (11/1) sore, ditutup melemah 5 poin atau 0,04 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.304 rupiah per dollar AS.

"Dollar AS menguat karena ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS setelah data tenaga kerja baru-baru ini mendorong beberapa bank di Wall Street untuk menaikkan perkiraan tentang seberapa cepat Federal Reserve akan menaikan suku bunga di tahun ini," kata analis Monex Investindo Futures Faisyal dalam kajiannya di Jakarta.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top